PANDEMI Covid-19 telah dinyatakan berakhir oleh pemerintah di seluruh dunia. Meski berstatus endemik, masyarakat tetap diharapkan untuk tetap mewaspadai penyakit menular ini karena dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius, terutama pada kelompok masyarakat tertentu. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun deklarasi darurat kesehatan masyarakat telah berakhir, COVID-19 masih menjadi ancaman global.
“Mereka yang tertular COVID-19 bisa menderita Long-Covid jika tidak ditangani dengan baik,” kata Direktur Departemen Terapi Pernapasan di Rumah Sakit Umum Taipei Prof. Yang Kuang-yao, dalam catatannya di sela-sela Konferensi Tahun 2023. Kongres Asian Pacific Society of Respirology (APSR) di Suntec Singapore Convention and Exhibition Centre, Singapura, pada 17 November 2023.
Center for Disease Control and Prevention atau CDC dalam situsnya menyatakan bahwa beberapa orang yang tertular COVID-19 dapat mengalami efek jangka panjang dari infeksi tersebut yang dikenal dengan Long COVID. Penyakit ini secara luas didefinisikan sebagai tanda, gejala, dan kondisi yang berlanjut atau berkembang setelah infeksi COVID-19 akut.
Baca Juga:Para Ahli Mendesak Pengobatan COVID-19 di Era EndemikWolbachia Efektif Mengurangi Kasus Demam Berdarah sebesar 77 Persen, Kata Kementerian Kesehatan
Sementara itu, Spesialis Penyakit Menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena Singapura, Dr Leong Hoe Nam, mengatakan suntikan booster secara teratur pun diperlukan selain menjaga gaya hidup sehat untuk mencegah Covid yang dapat berujung pada Long Covid.
“Karena virus terus beradaptasi dan tubuh kita, kekebalan kita terus ‘lupa’,” ujarnya dalam diskusi di sela-sela Kongres APSR ke-27 pada 17 November.
WHO melaporkan bahwa setelah gelombang pertama strain asli Wuhan, kemunculan dan penyebaran varian SARS-CoV-2 telah mengakibatkan gelombang infeksi baru di seluruh dunia. Ketika penularan masih terjadi, SARS-CoV-2 terus berevolusi menjadi varian yang lebih menular dan mengalami peningkatan kekebalan tubuh setelah infeksi atau vaksinasi.
Oleh karena itu, pasien yang mengalami gejala COVID-19 disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter dan segera menjalani tes, apa pun tingkat keparahan gejalanya, karena COVID-19 dapat berkembang menjadi penyakit parah secara tiba-tiba, terutama pada mereka yang memiliki kondisi tertentu, seperti yang dinyatakan oleh WHO.
Selain itu, “Pengobatan antivirus oral dapat membantu mengurangi rawat inap atau durasi gejala, dan mengurangi risiko jangka panjang,” kata Prof. Yang.