LIENA Mulyadi sedang berdiskusi dengan para staf ahlinya saat ditemui delik.news di kantornya Lumbung Indonesia Tuparev Square Kagum City Cirebon.
Mereka hendak menjalankan sebuah misi pemberdayaan masyarakat, sosial kemasyarakatan dan sosial kemanusiaan. Diantaranya, menerangi wilayah-wilayah yang selama puluhan tahun Indonesia merdeka belum teraliri listrik, menjadikan air keruh, air sungai dan air PDAM dapat layak minum melalui Lumbung Filter Nazava serta gerakan bisa baca tulis Al-Quran dengan cara mengembangkan metode Gelisan.
Kondisi Indonesia memang bisa dibilang ironis. Pada 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat bahwa jumlah pulau yang dimiliki Indonesia mencapai 17.001 pulau. PT PLN (Persero) mencatat sebanyak 4.400 desa di wilayah terluar, terdepan, tertinggal (3T) belum menikmati listrik.
Baca Juga:Jabatan Utama Angkatan Darat Masih KosongPrabowo Janjikan Makan Gratis untuk Ibu Hamil dan Anak untuk Atasi Stunting
Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) Tahun 2020 terungkap bahwa akses kualitas air minum aman sebesar 11,9%, 40,8% masyarakat yang menggunakan sarana air minum bersumber dari air tanah (selain sarana air minum perpipaan dan depot air minum), dan 14,8% rumah tangga di Indonesia menggunakan sumur gali untuk keperluan minum dengan tingkat risiko cemaran tinggi dan amat tinggi.
“Sebagian besar hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa kualitas air yang buruk mencakup sumber air minum unimproved berkaitan dengan peningkatan stunting pada balita. Hal ini terjadi karena air mengandung mikroorganisme patogen dan bahan kimia lainnya yang menyebabkan anak mengalami penyakit diare yang menyebabkan EED (environmental enteric dysfunction),” ucap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS pada Webinar Hari Air Sedunia tahun 2022 di Jakarta, Selasa (22/3/2022) .
Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen (Purn) Syafruddin menyebut sebanyak 65 persen warga muslim di Indonesia buta huruf Al-Qur’an. Dia menyoroti hanya 35 persen yang bisa baca Al-Qur’an.
“Jadi kalau 223 juta itu penduduk Indonesia adalah beragama Islam. Sebanyak 65 persennya, umat Islam Indonesia tidak bisa membaca Al-Qur’an dan buta secara umum,” ujar Syafruddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, seperti dikutip Antara, Minggu (23/1/2022).
Ke sanalah, Liena dan salah satu staf ahlinya Ujang Koswara, pencipta perangkat penerangan yang diberi nama Limar, singkatan dari Listrik Mandiri Rakyat. Mereka menyebarkan Limar di wilayah-wilayah warga yang tergolong miskin, sebagai sedekah cahaya. Berikut, memperkenalkan program Gerakan Menulis Alquran (Gelisan). Selain untuk mendukung Al Quran tulis di seluruh Indonesia, kegiatan itu juga diharapkan dapat menjadikannya Al Quran sebagai pola hidup dan rutinitas dalam keseharian umat Muslim.