MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi baru-baru ini mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bahwa Israel tidak boleh membenarkan pembunuhan warga sipil di Gaza sebagai “pertahanan diri”.
Retno mengunjungi Rusia pada Selasa bersama menteri-menteri lain dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Para diplomat mengadakan pembicaraan dengan Lavrov dari Rusia untuk mengakhiri perang di Gaza. Ketika korban sipil terus meningkat di Gaza – ditambah dengan serangan Israel baru-baru ini terhadap rumah sakit Indonesia di wilayah kantong yang dilanda perang – Indonesia menegaskan kembali posisinya bahwa Israel tidak berhak menggunakan pembelaan diri sebagai alasan atas kekejamannya.
“Saya mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa klaim Israel bahwa apa yang mereka lakukan adalah membela diri sama sekali tidak dapat diterima. Penjajah seperti Israel tidak bisa menggunakan alasan itu,” kata Retno dalam rekaman pernyataan video dari London, mengomentari pembicaraannya baru-baru ini dengan Lavrov.
Baca Juga:Rusia Tawarkan Bantuan Indonesia Bangun Pembangkit Listrik Tenaga NuklirKetua KPK Firli Bahuri Jadi Tersangka Kasus Pungli
“Kita tidak bisa menggunakan ‘bela diri’ sebagai izin untuk membunuh warga sipil dan menyerang fasilitas kemanusiaan,” kata Retno.
Menurut Retno, Rusia dan pertemuan OKI juga membahas pengambilan “langkah strategis” menuju solusi dua negara yang membayangkan Israel dan Palestina sebagai dua negara merdeka. Ada juga rencana untuk mengadakan konferensi internasional mengenai situasi Gaza. Retno menambahkan: “Rusia menyetujui poin-poin resolusi OKI-Liga Arab yang baru-baru ini diadopsi.”
Perwakilan OKI saat ini sedang melakukan kunjungan ke negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dan Rusia menjadi negara tujuan kedua setelah Tiongkok. Retno saat ini berada di London untuk melakukan pembicaraan serupa dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron. Mereka kemudian akan menuju ke Paris untuk bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Dewan Keamanan PBB mempunyai 5 anggota tetap, dan 10 anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa jabatan dua tahun. AS, Inggris, Tiongkok, Rusia, dan Prancis adalah anggota tetap dewan tersebut. Namun Retno tidak menyebutkan rencana kunjungan OKI ke AS dalam pernyataan persnya.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan pembicaraan antara Lavrov dan delegasi OKI dilakukan secara tertutup.