Meskipun tidak ada bukti langsung yang menghubungkan dia dengan pemboman tersebut, polisi dan beberapa pemerintah yakin dia adalah pemimpin spiritual Jemaah Islamiyah, kelompok di balik serangan tersebut.
Pada tahun 2011, Baasyir menerima hukuman 15 tahun penjara karena menyelenggarakan pelatihan paramiliter bagi militan di Aceh. Namun, dia memperoleh pembebasan penuh kasih pada bulan Januari 2021.
Agustus lalu, Ba’asyir muncul dalam sebuah video dan mengumumkan penerimaannya terhadap Pancasila sebagai ideologi negara.
Baca Juga:Apa yang ‘Ditemukan’ Israel di Rumah Sakit al-Shifa di Gaza?Kementerian Kesehatan Hamas: Lebih dari 80 Orang Tewas dalam Serangan di Kamp Pengungsi
“Dulu saya menganggap Pancasila itu syirik, tapi setelah ditelaah lebih jauh, kecil kemungkinan para ulama itu mau menerima ideologi negara yang menganut paham politeisme. Para ulama wajib membuktikan itikad baiknya,” ujarnya saat itu. (*)