SEORANG pejabat kesehatan Hamas mengatakan lebih dari 80 orang tewas pada hari Sabtu dalam dua serangan di kamp pengungsi Gaza utara, termasuk sebuah sekolah PBB yang digunakan sebagai tempat perlindungan bagi orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat perang Israel-Hamas.
Video media sosial yang diverifikasi oleh AFP menunjukkan mayat-mayat berlumuran darah dan debu di lantai sebuah gedung, di mana kasur-kasur terjepit di bawah meja sekolah di Jabalia, kamp pengungsi terbesar di wilayah Palestina.
Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas sebagai tanggapan terhadap serangan 7 Oktober yang menurut para pejabat Israel menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil di Israel selatan, dan menyebabkan sekitar 240 orang disandera.
Baca Juga:Biden Sebut Solusi Dua Negara adalah ‘Jawaban Utama’ untuk Mengakhiri Konflik Israel-PalestinaIndonesia Diberikan Tambahan Kuota 20.000 Jamaah Haji
Kampanye udara dan darat yang tiada henti dari tentara telah menewaskan 12.300 orang, lebih dari 5.000 di antaranya adalah anak-anak, menurut pemerintah Hamas yang telah memerintah Gaza sejak 2007.
“Sedikitnya 50 orang” tewas dalam serangan fajar terhadap sekolah Al-Fakhura yang dikelola PBB di kamp tersebut, yang telah diubah menjadi tempat penampungan bagi pengungsi Palestina, kata seorang pejabat kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas kepada AFP.
Menurut angka PBB, sekitar 1,6 juta orang telah mengungsi di Jalur Gaza selama enam minggu pertempuran.
Kepala Kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengecam “berita tragis mengenai terbunuhnya anak-anak, perempuan dan laki-laki.”
“Tempat berlindung adalah tempat yang aman,” tulisnya di X, sebelumnya Twitter. “Warga sipil tidak dapat dan tidak seharusnya menanggung hal ini lebih lama lagi.”
Mesir menyebut pemboman sekolah yang dikelola PBB sebagai “kejahatan perang” dan “penghinaan yang disengaja terhadap PBB.”
Serangan terpisah pada hari Sabtu di gedung lain di kamp Jabalia menewaskan 32 orang dari keluarga yang sama, 19 di antaranya anak-anak, kata pejabat Hamas.
Baca Juga:Jokowi: Indonesia Akan Selalu Menyerukan Gencatan Senjata di GazaJokowi Mengakhiri Perjalanan ke AS dengan Tonggak Penting
Tanpa menyebutkan serangan tersebut, tentara Israel mengatakan “sebuah insiden di wilayah Jabalia” sedang ditinjau.
Israel telah memerintahkan warga Palestina untuk pindah dari Gaza utara demi keselamatan mereka, namun serangan udara mematikan terus menghantam wilayah tengah dan selatan wilayah pesisir tersebut.
Pada hari Sabtu, ratusan orang melarikan diri dengan berjalan kaki setelah direktur rumah sakit utama Gaza mengatakan tentara Israel memerintahkan evakuasi dari fasilitas tempat sekitar 2.000 orang terjebak.