Menjadikan Nusantara Kota Cerdas dan Hijau
Kabar baik juga datang dari ibu kota baru Indonesia, Nusantara. Badan otoritas kota mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan raksasa teknologi Amerika Microsoft di San Francisco, menjelang forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC). MoU tersebut akan melihat Microsoft membantu badan otoritas menjadikan Nusantara sebagai kota pintar seperti yang diimpikan oleh Presiden Jokowi.
“Peran Microsoft di Nusantara mencakup dukungan terhadap teknologi energi baru terbarukan, sistem kendaraan listrik, dan kendaraan otonom. Dari segi inklusivitas, Microsoft tertarik untuk mengembangkan literasi digital dengan memberikan pelatihan,” demikian bunyi keterangan pers penandatanganan MoU tersebut.
Sebagai bagian dari hubungan CSP yang baru diumumkan, AS berencana mendanai misi dagang Indonesia ke AS. Serta misi pengembangan bisnis Amerika ke Indonesia untuk membahas praktik terbaik seiring negara Asia Tenggara tersebut merencanakan kota barunya. Menurut lembar fakta Gedung Putih, misi dagang ini didasarkan pada bantuan teknis USAID untuk mengembangkan pedoman bangunan pintar dan pengelolaan ruang hijau.
Berkomitmen untuk Menyelesaikan Pembicaraan Dagang IPEF pada tahun 2024
Baca Juga:Roket SpaceX Berakhir dengan LedakanUNESCO Bakal Tetapkan Jamu Sebagai Warisan Budaya Takbenda
Jokowi menghadiri KTT para pemimpin Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) yang dipimpin AS di San Francisco. IPEF adalah inisiatif ekonomi yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama di empat pilar: perdagangan, rantai pasokan, ekonomi bersih, dan ekonomi adil. Negara-negara anggota – termasuk Indonesia – telah merundingkan perjanjian di seluruh pilar ini.
Pertemuan tingkat menteri IPEF baru-baru ini di San Francisco menyaksikan penandatanganan perjanjian mengenai pilar rantai pasokan, yang secara substansial telah menyelesaikan negosiasinya pada awal tahun ini. Pada pertemuan di San Francisco, para anggota juga mencapai kesimpulan penting mengenai pilar ekonomi bersih dan adil. Hal ini menyisakan pilar perdagangan, meskipun Jokowi berjanji Indonesia akan berupaya menyelesaikan perundingan pada tahun 2024.
“Indonesia berkomitmen untuk menyelesaikan perundingan pilar [perdagangan] pertama [IPEF] pada tahun 2024 dan juga melaksanakan perjanjian bersama tersebut,” kata Jokowi di hadapan para pemimpin IPEF, Kamis waktu setempat.
Menurut Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, negara-negara mitra IPEF berkomitmen antara lain untuk melakukan diversifikasi investasi dan memperkuat rantai pasokan. Mereka juga berjanji untuk memastikan perekonomian terdistribusi secara luas di kawasan Indo-Pasifik.