PRESIDEN Joko “Jokowi” Widodo baru-baru ini menyelesaikan perjalanannya ke AS dan membawa pulang kabar baik mengenai hubungan Jakarta-Washington.
Indonesia dan Amerika baru saja memulai era baru hubungan bilateral. Kedua negara sepakat untuk meningkatkan hubungan dari kemitraan strategis menjadi kemitraan strategis komprehensif (CSP). Peningkatan tersebut terjadi selama pembicaraan bilateral antara Jokowi dan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih awal pekan ini. CSP diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral di berbagai bidang, terutama dari sudut pandang ekonomi.
Pasca pengumuman CSP, Jokowi dan Biden menyatakan berkomitmen untuk mengembangkan rencana aksi terkait mineral kritis. Rencana aksi ini ditetapkan untuk meletakkan dasar bagi peluncuran negosiasi perjanjian mineral penting di masa depan. Indonesia yang kaya sumber daya telah mengupayakan perjanjian ini sehingga kendaraan listrik (EV) yang terbuat dari mineral Indonesia dapat menikmati kredit pajak berdasarkan Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) Washington.
Baca Juga:Roket SpaceX Berakhir dengan LedakanUNESCO Bakal Tetapkan Jamu Sebagai Warisan Budaya Takbenda
“Pada prinsipnya, [kedua pemimpin] sepakat bahwa penting untuk memperkuat kerja sama di bidang mineral penting. Oleh karena itu, akan dikembangkan rencana kerja menuju pembentukan perjanjian mineral kritis tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers usai pertemuan tatap muka antara Jokowi dan Biden.
“Jika terdapat perjanjian mineral penting, Indonesia dapat memasok baterai EV ke AS secara berkelanjutan dan dalam jangka panjang,” tambah Retno.
Lebih Banyak Investasi Ramah Lingkungan
Jokowi tidak pulang dengan tangan kosong dari sisi investasi. Presiden mengadakan pembicaraan investasi dengan Darren Woods, pimpinan raksasa minyak dan gas Amerika Exxon Mobil. Menurut Jokowi, Exxon berencana berinvestasi hingga $15 miliar untuk membangun fasilitas kilang petrokimia ramah lingkungan dan penyimpanan penangkapan karbon (CCS).
“Saya senang mendengar bahwa fasilitas CCS akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Kompleks petrokimia Exxon juga diharapkan menjadi salah satu yang tercanggih di dunia,” kata Jokowi dalam pernyataan usai pembicaraannya dengan Woods.
Investasi ramah lingkungan ini diharapkan dapat membantu Indonesia mengurangi emisi karbon. Negara Asia Tenggara ini bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Amerika Serikat adalah investor asing terbesar kelima di Indonesia pada Januari-September 2023. Indonesia melaporkan bahwa mereka telah menerima investasi asing langsung (FDI) sebesar $2,4 miliar dari Amerika selama hal tersebut. periode.