GUNUNG Merapi mengeluarkan guguran lava sebanyak 16 kali dengan jarak luncur maksimal 1,5 kilometer, Kamis (16/11). Laporan tersebut disampaikan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menjelaskan, berdasarkan pengamatan tengah malam hingga pukul 06.00 WIB, lelehan lahar tersebut meluncur menuju Sungai Bebeng di Sleman, seperti dilansir CNN Indonesia.
“Kami mengamati 16 kali guguran lava ke arah barat (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter,” kata Agus.
Baca Juga:Prabowo-Gibran Saat Pengundian Nomor Surat SuaraIndonesia Ajak Biden Berkontribusi Menjaga Perdamaian Global
Selain itu, Agus juga mengatakan Gunung Merapi mengalami 25 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-17 mm dalam waktu 26-143 detik dan 78 kali gempa dengan amplitudo 3-12 mm dalam waktu 6-12 detik.
BPPTKG saat ini mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III (Waspada) yang ditetapkan pada November 2020. Gumpalan lava terus meluncur pada pengamatan terakhir.
Baca: Berkunjung ke Mall Barang Bekas di Depok yang Menjual Barang Bekas
Sebelumnya, Gunung Merapi juga memuntahkan guguran lava sebanyak lima kali pada Rabu (15/11). Air terjunnya mengalir menuju Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter.
Potensi bahaya jatuhnya awan lahar dan abu panas juga disebut berpotensi berdampak pada sejumlah lokasi seperti Kali Woro dan Kali Gendol. (*)