PRINSIP-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) telah menjadi elemen penting dalam sebuah bisnis. Prinsip-prinsip ini juga muncul sebagai respons dunia usaha terhadap tuntutan global dalam menilai kinerja bisnis dalam berbagai isu keberlanjutan.
Menurut firma riset Morgan Stanley Capital International (MSCI), pemeringkatan ESG bertujuan untuk mengukur ketahanan perusahaan terhadap risiko yang relevan secara finansial. Menurut Fidelity International, terdapat hubungan positif antara ESG dan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian telah menunjukkan bahwa perusahaan dengan kinerja ESG yang solid memiliki kinerja yang lebih baik dalam jangka panjang. Perusahaan yang sangat menjunjung tinggi prinsip lingkungan hidup cenderung lebih efisien dalam mengelola sumber dayanya dan memiliki biaya produksi yang lebih rendah, sehingga membawa kinerja keuangan yang lebih baik. Hal yang sama berlaku bagi mereka yang memiliki prinsip sosial.
Pada tanggal 30 Oktober, MSCI menaikkan peringkat ESG raksasa pertambangan Merdeka Copper Gold atau MDKA dari BBB menjadi A. Hal ini menjadikan MDKA sebagai perusahaan pertambangan mineral logam dengan peringkat tertinggi secara nasional.
Baca Juga:Mahfud MD Ingatkan Suara Rakyat Suara TuhanGanjar Pranowo Dinilai Tak Paham Global Politik, Rocky Gerung: Bayangkan Mau Jadi Presiden
Selain kenaikan peringkat, MDKA juga mendapatkan penghargaan “Gold Rank” dari National Center for Corporate Reporting (NCCR) pada Asia Sustainability Reporting Rating (ASSRAT) 2023. Penghargaan ini merupakan pengakuan atas pengungkapan kinerja, komitmen, dan strategi keberlanjutan MDKA yang mencakup enam pilar, yaitu: pemeliharaan lingkungan hidup, menjamin keselamatan semua orang, pemberdayaan pekerja, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, penghormatan terhadap hak asasi manusia dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
“Kami bangga kinerja ESG kami mendapat penilaian tertinggi dari penilai ESG global seperti MSCI,” kata Presiden Direktur Merdeka Copper Gold Albert Saputro seperti dikutip dalam keterangan pers baru-baru ini.
“Laporan keberlanjutan kami tahun 2022 juga mendapat “peringkat emas”. Hal ini bertujuan untuk memotivasi kami dalam membuat laporan keberlanjutan yang transparan dan berkualitas,” kata Albert.
MDKA telah berjanji untuk mengurangi 29 persen emisi gas rumah kaca pada tahun 2030. Perusahaan berencana untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. MDKA juga telah meningkatkan penggunaan biodiesel B30 untuk kendaraan operasional dan alat berat pertambangan. Pasokan listrik ke tambang emas Tujuh Bukit yang dikelola anak perusahaan MDKA, Bumi Suksesindo, berasal dari pembangkit listrik tenaga terbarukan milik PLN sejak tahun 2022.