“Ada Lumbung Internasional dan Lumbung Indonesia yang bekerja sama dengan PPI dan Diaspora di seluruh dunia. Setiap pengiriman kami lakukan melalui jaringan komunitas tourism, tour and travel, Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Diaspora,” terangnya.
Untuk informasi, dari segi perdagangan, selama 10 bulan pertama 2022, transaksi perdagangan Indonesia-Turki sudah melampaui nilai total perdagangan tahun sebelumnya. Angka itu sekaligus menjadi rekor tertinggi ke angka 2,6 miliar dolar AS dengan kenaikan ekspor 56,7%. Peningkatan impor menyusut jadi 13,9%, lebih rendag dari 2021 yang menyentuh 46,4%.
Di sektor pariwisata, kedatangan wisatawan Indonesia ke Turki lebih tinggi dibanding sebaliknya. Negara yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan ini termasuk negara pertama yang membuka perbatasan ketika tetangga-tetangganya masih menutup diri.
Baca Juga:Mahfud MD Ingatkan Mahasiswa Jika Ada RayuanHadiri Harlah BEM PTNU Cirebon, Mahfud MD: Aktivis Kampus Tidak Usah Diberi Tahu Harus Memilih Siapa
Keberadaan Lumbung Indonesia dan Lumbung Internasional, diharapkan dapat membangun suatu komunitas yang dapat menciptakan sinergi dan kolaborasi yang luar biasa dalam membangun perekonomian menuju kesejahteraan para pelaku UMKM.
“Setiap produknya itu kita pasarkan, kita bina dan bahkan kita bentuk koperasi untuk permodalan mereka. Alhamdulillah, sudah ada komestik dan skin care go to export ke Hong Kong, Korea, Saudi Arabia, dan China. Tidak kalah dengan kosmetik di Jepang maupun Korea,” paparnya.
Sementara, Heru Subagia salah satu anggota Kadin Kabupaten Cirebon menyambut baik dibukanya Lumbung Indonesia di wilayah Cirebon dan sekitarnya, diantara wacana pembentukan Provinsi Cirebon yang sudah layak untuk berdiri sendiri dan lepas dari Jawa Barat.
“Anak-anak muda harus didukung untuk mengaktualisasikan diri mewujudkan nilai-nilai yang diyakninya di bidang lingkungan, kesehatan, dan kesetaraan. Makin banyak anak muda yang didorong menjadi sociopreneurs,” ungkapnya saat ditemui di kantor Lumbung Indonesia, Tuparev Square, Kagum City Cirebon, Senin (13/11).
Menurut Heru, anak-anak muda punya potensi untuk didorong menjadi sociopreneurs. Para generasi milenial dan generasi Z yang mendominasi saat ini meyakini pentingnya nilai-nilai baik dalam berbagai aspek hidup. Hal ini yang mendorong mereka ingin menjadi sosok yang berdampak berkelanjutan dengan semangat kolaborasi atau gotong royong. Potensi generasi muda Indonesia ini butuh dukungan dari pemerintah maupun swasta.