MEDIA Channel News Asia (CNA) pernah membelejeti kelemahan calon presiden RI Ganjar Pranowo. Mengutip analis, media Singapura itu memuat judul “Analysis: Popular as governor, Indonesian presidential hopeful Ganjar Pranowo needs to step up internationally if elected”.
CNA menyoroti Ganjar Pranowo yang dinilai kurang menunjukan kehadiran dan minat internasional.
“Ada tantangan perubahan iklim, ada tantangan regional dan global, ada disrupsi global, hubungan internasional perlu dibangun,” tulis media tersebut.
Baca Juga:Bagaimana Semangka Jadi Simbol Perlawanan di Palestina?Hakim Anwar Usman Dipermalukan Mengklaim Ada ‘Pembunuhan Karakter’
“Kalau dilihat dari rekam jejaknya di Jawa Tengah, di sinilah pengalamannya belum banyak. Kompetensinya dalam politik internasional, politik regional, dan hubungan bilateral akan diuji, dan ini akan menjadi tantangan utamanya,” tambahnya.
Tak lama kemudian Ganjar Pranowo kembali disorot publik lantaran dirinya disebut tidak nyambung saat menjawab pertanyaan dari Duta Besar Jepang.
Momen itu ketika Ganjar Pranowo menjadi pembicara pada acara Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada Selasa, (7/11) lalu.
Dalam acara tersebut Ganjar Pranowo mengungkapkan gagasan mengenai kebijakan luar negeri dan diplomatik yang akan diambil jika terpilih sebagai presiden di Pemilu 2024.
Lalu, Dubes Jepang, Kenji Kanasugi pun mempertanyakan kebijakan luar negeri apa yang akan dilakukan Ganjar ketika berhasil menjadi Presiden.
“Pertanyaan saya, apa yang akan Anda lakukan dalam kebijakan luar negeri Anda dibandingkan dengan kebijakan luar negeri presiden Joko Widodo?” tanya Kanasugi dilansir dari YouTube CSIS Indonesia.
Ganjar Pranowo menjawab dengan bercerita ketika ia menyambut Kaisar Naruhito namun dilarang untuk bersalaman karena Protokol.
Baca Juga:Biden Akan Menjamu Jokowi di Gedung Putih 13 NovemberMantan Menteri Johnny Plate Divonis 15 Tahun
“Dulu kami dikasih tahu ‘nanti tidak boleh salaman’ padahal kami ingin salaman, kami ingin jabat tangan dengan kaisar,” ujarnya.
“Begitu kami berdiri, Pak Kaisar mendatangi kami dan mengajak salaman, itu sesuatu yang luar biasa,” sambungnya.
Rocky Gerung menganggap hal ini memalukan apabila Ganjar Pranowo menjadi presiden namun tidak paham mengenai Global Politics di hadapan dunia Internasional.
“Bayangkan mau jadi presiden, sebentar lagi Indonesia akan diseret di dalam proksi-proksi di kawasan Asia Pasifik ini dan presiden kita kalau Ganjar jadi presiden dia nggak paham mau ngapain. Kan dah Gila tuh dan ini ditonton hanya di viral, Ini memalukan betul,” sindirnya pada video dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official.