BADAN Intelijen Pusat AS (CIA) dan pimpinan Mossad Israel bertemu dengan perdana menteri Qatar di Doha pada hari Kamis untuk membahas parameter kesepakatan pembebasan sandera dan jeda dalam pertempuran Hamas-Israel di Jalur Gaza, sebuah sumber menjelaskan tentang hal tersebut.
Hasil perundingan masih belum jelas namun Gedung Putih kemudian mengumumkan bahwa Israel telah menyetujui jeda sementara.
Qatar, tempat beberapa pemimpin politik Hamas bermarkas, telah memimpin mediasi antara Hamas dan pejabat Israel untuk pembebasan lebih dari 240 sandera.
Baca Juga:PTS Summit LP3I Yayasan Global Mandiri Utama Tahun 2023Pernyataan Lengkap Anwar Usman Usai Dicopot dari Ketua Mahkamah Konstitusi
Dokumen-dokumen tersebut diambil oleh militan Hamas ketika mereka mengamuk di Israel pada 7 Oktober dan Israel mengatakan 1.400 orang tewas.
Israel kemudian melancarkan pemboman tanpa henti terhadap Gaza yang dikuasai Hamas dan akhir bulan lalu memulai invasi lapis baja ke daerah kantong tersebut, yang menyebabkan lebih dari 10.000 orang terbunuh, 40% di antaranya adalah anak-anak, menurut pejabat Palestina.
David Barnea, kepala dinas intelijen Mossad Israel, Direktur CIA William Burns dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman al-Thani bertemu setelah mediator Qatar bertemu dengan pejabat dari kantor politik Hamas pada Rabu malam dan membahas parameter potensial dari kesepakatan.
Seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, membenarkan bahwa Burns bertemu dengan Barnea dan perdana menteri Qatar untuk membahas kemungkinan pembebasan sandera oleh Hamas. Pejabat itu menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Keuntungan dari pertemuan tersebut adalah mempertemukan ketiga pihak dalam satu meja secara real time untuk mempercepat prosesnya, kata sumber tersebut.
Pembicaraan tersebut juga mencakup diskusi tentang izin impor bahan bakar untuk keperluan kemanusiaan ke Gaza, yang sejauh ini ditolak oleh Israel karena takut dialihkan ke Hamas untuk tujuan pertempuran.
Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu bahwa perundingan tersebut membahas pembebasan 10-15 sandera dengan imbalan jeda kemanusiaan selama satu hingga dua hari dalam perang yang menghancurkan Gaza.
Baca Juga:Israel ‘Merencanakan Kebohongan Publik’ untuk Menyerang Rumah Sakit Indonesia di GazaPersahabatan Israel-Indonesia Punya Potensi Besar, Begini Penjelasan Alumni UGM Heru Subagia
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani melakukan perjalanan pada Kamis malam ke Uni Emirat Arab di mana ia bertemu dengan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi.