Pada bulan Juni, Zazim, sebuah organisasi komunitas Arab-Israel, meluncurkan kampanye untuk memprotes penangkapan dan penyitaan bendera. Gambar semangka terpampang di 16 taksi yang beroperasi di Tel Aviv, dengan teks yang menyertainya: “Ini bukan bendera Palestina.”
Amal Saad, warga Palestina dari Haifa yang bekerja pada kampanye Zazim, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka memiliki pesan yang jelas: “Jika Anda ingin menghentikan kami, kami akan mencari cara lain untuk mengekspresikan diri.”
Sejak invasi dimulai, banyak penulis, aktivis, jurnalis, pembuat film, dan pengguna biasa di seluruh dunia telah melaporkan bahwa postingan sosial yang berisi tagar seperti “Bebaskan Palestina” atau “Saya Mendukung Palestina” menerima lebih sedikit keterlibatan dibandingkan postingan mereka yang lain. Mereka yakin pesan-pesan mereka yang menyatakan dukungan terhadap warga sipil Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel dilarang oleh platform media sosial.
Baca Juga:Hakim Anwar Usman Dipermalukan Mengklaim Ada ‘Pembunuhan Karakter’Biden Akan Menjamu Jokowi di Gedung Putih 13 November
Larangan bayangan adalah ketika platform media sosial secara aktif menyensor akun atau mengurangi jangkauan postingan dan konten tertentu.
Untuk mengatasi blokade informasi X ini, pengguna Instagram dan Facebook sudah mulai menggunakan emoji semangka di nama pengguna, cerita, dan postingan mereka yang menggantikan Palestina.
Sara Jamil, dosen Indus Valley School dan desainer grafis, mengalami hal serupa. “Akun Instagram saya terus terkena shadowban, yang membuat saya marah dan frustrasi,” katanya.
Dalam upayanya melakukan sesuatu, Jamil membuat karya seni seputar simbol perlawanan dan mempostingnya di Instagram. Tidak mengherankan, itu mendapat ribuan penayangan.
“Orang-orang akan selalu menemukan cara untuk mengekspresikan diri, duduk sejauh ini, mereka tidak bisa berbuat banyak. Oleh karena itu, mereka menghubungkan masalah ini melalui tindakan kecil seperti ini,” tambah sang desainer.
Media sosial menjadi medan pertempuran saat ini, dengan banyak orang yang mencoba memperjuangkan Palestina secara online. Menyebarkan kesadaran dan menjaga gerakan ini tetap hidup dengan cara terbaik yang mereka tahu, mereka juga telah mengadopsi semangka sebagai simbol harapan bagi Palestina. (*)