TEL AVIV telah “merencanakan kebohongan publik” untuk menyerang rumah sakit Indonesia di Gaza utara, organisasi non-pemerintah yang mendanai infrastruktur fasilitas tersebut mengatakan pada hari Senin ketika mereka menolak tuduhan militer Israel bahwa pusat medis tersebut telah digunakan oleh Hamas untuk meluncurkan serangan. sebuah serangan.
Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya dibuka pada tahun 2015, dibangun dari sumbangan yang dikumpulkan oleh MER-C yang berbasis di Jakarta. LSM tersebut juga mengirimkan relawan Indonesia, tiga di antaranya telah dirawat di rumah sakit sejak serangan mematikan Israel di Gaza bulan lalu.
Fasilitas tersebut adalah salah satu rumah sakit terakhir yang tersisa di Jalur Gaza, yang telah merawat lebih dari 3.500 warga sipil Palestina ketika Israel terus melakukan pemboman setiap hari terhadap daerah kantong padat penduduk tersebut sebagai pembalasan atas serangan pada 7 Oktober oleh kelompok militan Hamas yang bermarkas di Gaza.
Baca Juga:Persahabatan Israel-Indonesia Punya Potensi Besar, Begini Penjelasan Alumni UGM Heru SubagiaBumi Karuhun Lik Dul, Ada Medan Magnetik Bila Menginap di Homestay dan Resto Di Sini
Pasukan Pertahanan Israel menuduh Hamas menggunakan rumah sakit di Gaza sebagai basis operasi. Kelompok ini menggunakan rumah sakit Indonesia “untuk menyembunyikan pusat komando dan kendali bawah tanah,” kata juru bicara IDF, Avichay Adraee, Minggu (5/11).
MER-C yang terlibat dalam pembangunan rumah sakit tersebut sejak 2011 membantah tudingan tersebut.
“Dalam beberapa kesempatan, TV Israel mencoba membuat kebohongan publik dengan membuat Rumah Sakit Indonesia seolah-olah memiliki bunker untuk menyimpan cadangan bahan bakar. Kita semua tahu bahwa IDF telah mengeluarkan (pernyataan) yang menyatakan bahwa RS Indonesia melakukan hal-hal yang dianggap salah oleh Israel. Oleh karena itu, kami menolak semuanya pada kesempatan ini,” Sarbini Murad, ketua komite eksekutif MER-C di Jakarta, mengatakan kepada wartawan di ibu kota Indonesia, Senin (6/11).
“Kami membangun RS Indonesia dalam konteks profesional dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Gaza saat ini dan saat ini. Tuduhan tersebut mungkin menjadi prasyarat Israel untuk menyerang Rumah Sakit Indonesia di Gaza.”
Ia mengimbau masyarakat internasional untuk menjaga rumah sakit tetap aman dan mengatakan bahwa rumah sakit dilindungi berdasarkan hukum internasional.
“Kami mengimbau masyarakat mengecam Israel agar tidak melakukan tindakan brutal terhadap RS Indonesia,” kata Murad.