BANK Indonesia pada hari Selasa mengumumkan bahwa cadangan devisa negara mencapai $133,1 miliar pada akhir Oktober, turun dari $134,9 miliar pada bulan sebelumnya.
Bank sentral mengaitkan penurunan cadangan devisa Indonesia dengan pembayaran utang luar negeri dan langkah-langkah untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah.
Cadangan devisa saat ini setara dengan pengeluaran impor selama 6,1 bulan. Jumlah ini juga setara dengan impor dan pembayaran utang luar negeri selama 5,9 bulan.
Baca Juga:Produsen Skuter Listrik Indonesia United Perkenalkan 2 Model di MalaysiaIndonesia Mendesak DK PBB Segera Mengakhiri Perang di Gaza
“Ini masih di atas aturan internasional yang menyatakan bahwa cadangan devisa suatu negara harus setara dengan impor selama 3 bulan,” kata Nita A Muelgini, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, dalam keterangan persnya.
Cadangan devisa senilai $133,1 miliar seharusnya cukup bagi negara untuk menahan faktor eksternal, menurut Nita.
“Ke depan, Bank Indonesia meyakini cadangan devisa masih mencukupi didukung oleh prospek dan stabilitas perekonomian yang tetap terjaga. Hal ini sejalan dengan bauran kebijakan kita untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan agar pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” kata Nita.
Baca selengkapnya: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun Di Bawah 5% pada Kuartal III 2023. (*)