JARINGAN Masyarakat Indonesia (JAMIN) bertekad mendorong programĀ pembangunan ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah.
Pengamat Politik dari JAMIN Ahmad Mulyadi menyatakan ujung tombak keberhasilan misi tersebut adalah peran aktif masyarakat dalam membangun ekonomi nasional.
“Memaksimalkan ekonomi berdikari dengan berupaya pada penguatan kemampuan produktif rakyat untuk berperan aktif membangun ekonomi nasional secara adil bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Ahmad di Cirebon, Jumat, (3/11).
Baca Juga:Kemlu Akan Evakuasi 7 WNI dari Gaza, 3 Relawan Tetap TinggalUpaya Zionis Kepung Gaza, Prabowo Angkat Bicara
Dengan ikhtiar itu, Indonesia akan unggul yang ditentukan dan didasarkan pada kekuatan berdikari rakyat untuk mengolah potensi dan modal sumber daya alam (SDA) dan sumber daya sosial yang dimiliki.
Ahmad menambahkan bahwa dalam ekonomi berdikari, Indonesia dapat bertransformasi menjadi negara industri.
“Bangsa ini tidak lagi hanya mengunggulkan sumber daya alam, tetapi mengutamakan kekuatan sumber daya manusia dalam mengolah sumber daya alam menjadi produk-produk jadi dan setengah jadi, sehingga tidak tergantung pada negara lain,” jelasnya.
Menurut Ahmad, untuk dapat mewujudkan misi tersebut, banyak program yang akan dijalankan, salah satunya percepatan industrialisasi yang berorientasi nilai tambah.
“Kedaulatan pangan dan industri pertanian yang utama, pembangunan sistem perdagangan dan rantai pasok nasional serta global, pengutamaan investasi nasional secara progresif, serta pengelolaan investasi asing secara hati-hati guna mendorong pembangunan nasional,” ucapnya.
Program berikutnya ialah pembangunan industri pariwisata yang terintegrasi, berbasis masyarakat, berwawasan lingkungan dan kebudayaan, pemajuan ekonomi kreatif melalui skema kemitraan, pengembangan ekonomi syariah dan industri halal, pembangunan industri maritim secara hulu-hilir, sertaāpeningkatan konektivitas dan pemanfaatan infrastruktur secara produktif.
“Sasarannya tentu adalah seluruh rakyat Indonesia, khususnya generasi usia produktif dalam bentuk kesempatan kerja dan kesempatan berusaha,” pungkas Ahmad. (*)