DALAM video terbaru juru bicara Brigade Al Qassam, Abu Ubaidah menyampaikan perkembangan terbaru pertempuran Palestina – Israel. Israel menyerbu melalui darat setelah menerapkan kebijakan pengepungan atau pembombardiran dan menyebabkan kehancuran besar melalui pemboman darat, udara dan laut.
Abu Ubaidah mengatakan bahwa mujahidin dari Brigade Al Qassam telah melancarkan konfrontasi sengit selama berhari-hari.
“Kami untuk pertama kalinya memperkenalkan rudal yang digunakan dari jarak nol untuk melawan tank dalam pertempuran ini,” katanya sebagaimana dilansir dalam unggahan video Al Jazeera Mubasher (01/11/2023)
Baca Juga:Jokowi Lakukan Peletakan Batu Pertama Bandara IKN yang Ditargetkan Rampung Juni 2024Naik Daun: Kemenkes Catat 27 Kasus Cacar Monyet di Indonesia
“Mujahidin kami mampu melawan pasukan musuh di semua titik terdepan dan menghancurkan 22 kendaraan militer sejauh ini dengan rudal anti-armor Al-Yassin,” sambungnya.
Lebih lanjut ia sampaikan, Brigade Al Qassam berhasil menewaskan dan melukai sejumlah besar tentara Israel selama bentrokan, dan artileri terus merespon, selain rudal.
“Operasi pertahanan kami terus berlanjut dan masih banyak hal yang harus kami persiapkan, dan Gaza akan menjadi kuburan bagi musuh dan lubang lumpur bagi tentaranya serta para pemimpin politik dan militernya,” tegasnya.
Sementara, pidato terbaru Abu Ubaidah, ia menyebutkan bahwa rezim kolonial Zionis menggunakan “strategi bumi hangus” di Gaza.
“Strategi bumi hangus” adalah strategi militer yang melibatkan penghancuran segala sesuatu untuk melumpuhkan musuh dalam mempertahankan pertahanannya, termasuk air, makanan, manusia, hewan, tumbuhan, serta peralatan dan infrastruktur apa pun.
Dalam artian, rezim kolonial Zionis sedang menghancurkan Gaza secara keseluruhan hingga tidak bisa dihuni lagi oleh manusia dan melumpuhkan seluruh kemampuan masyarakat dan pejuang di Gaza.
Selanjutnya, strategi ini akan dilanjutkan dengan pemindahan masyarakat Gaza ke Semenanjung Sinai, Mesir yang akan memungkinkan Gaza dijajah sepenuhnya oleh Israel untuk membangun wilayah baru pemukiman ilegal Zionis. (*)