PRESIDEN Joko Widodo atau Jokowi buka suara soal hubungannya dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri usai putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka diumumkan sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto. Jokowi mengindikasikan tidak ada masalah dengan Megawati.
“Baik-baik saja,” kata Jokowi saat ditemui di Senayan pada Selasa, 24 Oktober 2024. Ia tidak menjawab ketika ditanya apakah ia sudah bertemu dengan Megawati.
Prabowo, ditemani semua pemimpin partai koalisi pengusungnya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Ahad malam 22 Oktober 2023, mendeklarasikan Gibran sebagai bakal cawapresnya. Koalisi Indonesia Maju mencakup Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, dan Partai Garuda.
Baca Juga:Berikut Safari Politik Ganjar-Mahfud SepekanHadiri HUT ke-59 Partai Golkar, Prabowo: Nyaman at Home
Pemilihan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai kandidat wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju yang dipimpin diperkirakan memiliki konsekuensi politik pada hubungan Presiden Joko Widodo dengan PDIP. Relasi Jokowi dan PDIP naik turun dalam beberapa waktu terakhir.
Publik membaca pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo dalam bentuk dukungan dari Jokowi, dengan timbal balik meneruskan program-program andalannya di pemerintahan kelak nanti terpilih.
Apalagi setelah putusan Mahkamah Konstitusi soal batas minimal pencalonan untuk pilpres yang dinilai kontroversial karena memberi jalan bagi dinasti politik Presiden Joko Widodo.
Ketua MK Anwar Usman, tak lain adalah adik ipar Jokowi sekaligus paman dari Gibran Rakabuming Raka. Aturan batas usia capres-cawapres sebelumnya mewajibkan minimal 40 tahun, namun sekarang diperbolehkan lebih muda asal punya pengalaman kepala daerah. Gibran, Walikota Solo berusia 36 tahun, kini bisa maju ke panggung pilpres 2024.
Presiden Joko Widodo mengatakan sebagai orang tua Gibran tugasnya mendoakan dan merestui. Meskipun demikian, dia menyatakan tak ikut campur dalam pemilihan capres dan cawapres. Dia menyatakan hal itu merupakan kewenangan partai politik.
“Ya orang tua tuh tugasnya mendoakan dan merestui, keputusannya semuanya di dia (Gibran),” kata Jokowi saat menghadiri apel Hari Santri di Surabaya, pada Ahad, 22 Oktober 2023.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto secara retoris menyinggung soal politik yang digerakan oleh kepentingan keluarga dan etika politik dalam menanggapi pencalonan Gibran, kader partainya, dalam Pilpres 2024, melalui Koalisi Indonesia Maju. Namun ia tidak menyampaikan soal status keanggotaan Gibran dan tindakan tegas yang diambil partainya.