BADAn intelijen Israel Mossad serta dinas keamanan dalam negeri Shin Bet membentuk tim khusus untuk memburu para pemimpin pasukan elite Hamas. Mereka dianggap bertanggung jawab atas serangan mengejutkan pada 7 Oktober.
Tim yang diberi nama Nili itu bertugas melacak dan membunuh pemimpin pasukan elite Hamas Nukhba yang terlibat dalam serangan 7 Oktober. Nili diambil dari nama jaringan spionase Yahudi pada awal abad ke-20 yang membantu Inggris melawan pemerintahan khalifah Turki Utsmani di Palestina selama Perang Dunia I.
Militer Israel mengklaim, setidaknya dua komandan Nukbha telah terbunuh dalam serangan udara. Keduanya adalah komandan batalion Khan Yunis Billal Al Qedra dan komandan kompi Ali Qadhi. Serangan udara pada Rabu lalu itu diklaim juga membunuh 10 anggota pasukan elite.
Baca Juga:Berikut Safari Politik Amin SepekanBahas Gibran, Prabowo Minta Waktu Temui Megawati
Daftar teratas yang paling dicari Israel adalah komandan militer Muhammad Deif serta pemimpin biro politik Hamas Yahya Sinwar. Israel yakin keduanya bersembunyi di terowongan bawah tanah Gaza.
Sebelumnya Hamas mengonfirmasi menggagalkan upaya inflitrasi tentara Israel ke Gaza. Sekelompok tentara Zionis berusaha memasuki Gaza dari perbatasan Khan Yunis, namun aksi mereka dipergoki pejuang Palestina.
Sayap militer Hamas Brigade Izzuddin Al Qassam menyatakan pertempuran sengit pecah di perbatasan. Pejuang Palestina juga menghancurkan beberapa buldoser serta satu tank Israel dalam peristiwa itu.
Sementara itu militer Israel mengonfirmasi seorang tentaranya tewas dalam pertempuran di perbatasan.
Disebutkan, militer Israel berusaha memasuki wilayah Gaza untuk mengetahui posisi tawanan yang ditahan Hamas. (*)