PEJABAT tinggi Hizbullah menyatakan, pihaknya bakal terlibat dalam perang di Gaza jika Israel memulai serangan daratnya. Kelompok militan yang berbasis di Lebanon ini juga menyatakan, sudah berada di jantung pertempuran.
Komentar wakil pemimpin Hizbullah, Sheikh Naim Kassem muncul ketika Israel melancarkan serangan drone di Lebanon selatan, dan Hizbullah menembakkan roket dan rudal ke Israel.
Hizbullah mengatakan, enam pejuangnya tewas pada Sabtu (21/10), jumlah korban harian tertinggi sejak kekerasan dimulai dua pekan lalu.
Baca Juga:1.661 Anak di Kota Gaza Meninggal Dunia Akibat Serangan Israel Sejak 7 OktoberPertemuan Gibran-AHY, SBY: Urusan Cawapres Kedaulatan dan Kewenangan Pak Prabowo
Bagi Hizbullah, memanaskan perbatasan Lebanon-Israel memiliki tujuan yang jelas. “Kami mencoba melemahkan musuh Israel dan memberi tahu mereka bahwa kami siap,” ungkap Kassem.
Para pejabat Hamas mengatakan bahwa jika Israel memulai serangan darat di Gaza, Hizbullah akan bergabung dalam pertempuran tersebut.
Baku tembak telah terjadi di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel dalam dua minggu sejak serangan mendadak kelompok militan Palestina Hamas yang menewaskan lebih dari 1.400 warga sipil dan tentara di Israel selatan.
Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 4.000 warga Palestina.
Ada kekhawatiran bahwa Hizbullah yang didukung Iran, yang memiliki persenjataan yang terdiri dari puluhan ribu roket dan rudal serta berbagai jenis drone, mungkin mencoba membuka front baru dalam perang Israel-Hamas dengan serangan skala besar. di Israel utara.
Kassem mengatakan, kelompoknya yang bersekutu dengan Hamas, telah memengaruhi jalannya konflik dengan memanaskan perbatasan Lebanon-Israel.
“Apakah Anda percaya bahwa jika Anda mencoba untuk menghancurkan perlawanan Palestina, pejuang perlawanan lainnya di kawasan ini tidak akan bertindak?,” tanya Kassem.
Baca Juga:Hari Santri di Tugu Pahlawan, Doa Restu Jokowi ke Gibran Terkait Cawapres PrabowoUsai Kaesang, Ketua Relawan Ganjar Pranowo 2024 Bertemu Sesepuh Ponpes Gedongan, Bahas Apa?
Ia melanjutkan,“Kami berada di jantung pertempuran hari ini. Kami meraih prestasi melalui pertempuran ini.”
Pada hari Jumat (20/10/2023), militer Israel mengumumkan evakuasi warga di kota perbatasan, setelah tiga warga sipilnya terluka dalam baku tembak sehari sebelumnya.
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan, bahwa sebuah pesawat tak berawak Israel menembakkan rudal ke sebuah lembah di daerah Sejoud, sekitar 20 kilometer (12 mil) utara perbatasan Israel.
Hizbullah tidak segera mengonfirmasi serangan tersebut. Namun, jika benar serangan tersebut akan menandai peningkatan besar karena letaknya jauh di dalam Lebanon dan jauh dari perbatasan. (*)