PENGAMAT dari IndoPol Watch Bondhan W menilai Partai Golkar berburu efek ekor jas dalam mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
“Strategi ini melekatkan Gibran Rakabuming sebagai cawapres Golkar, bagian dari exit strategi atau keluar dari jebakan semakin merosotnya elektabilitas Golkar, dan mendapatkan coattail effect/efek ekor jas,” katanya, Minggu (22/10).
Bondhan menerangkan dari posisi cawapres Gibran, dapat meningkatkan dukungan suara dan perolehan kursi DPR RI pada pemilihan legislatif tahun 2024.
Baca Juga:Jelang Rapimnas Gerindra, Deklarasi hingga Daftar KPU, Prabowo CutiJika Serangan Darat Israel Dimulai, Hizbullah di Jantung Pertempuran
Keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar tanggal 21 Oktober 2023 tentang penetapan calon presiden dan wakil presiden dari Partai Golkar dalam Pemilu 2024.
Rapimnas ke-2 tahun 2023 Partai Golkar menetapkan, pertama, mengusung dan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden RI periode 2024-2029. Kedua, mengusung dan mendukung Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden RI dari Partai Golkar periode 2024-2009.
Bondhan berpendapat munculnya nama Gibran melalui Partai Golkar karena posisi partai politik tersebut di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Ia mengungkapkan Partai Golkar memiliki kursi terbesar kedua sebanyak 85 kursi setelah PDIP 128 kursi, berdasarkan hasil pemilu 2019. Kemudian disusul Partai Gerindra 78 kursi, Partai Demokrat 54 kursi dan PAN 44 kursi.
“Golkar memiliki posisi tawar strategis untuk mendapatkan prioritas mengisi posisi cawapres Prabowo,” ujarnya.
Selain itu, sebagai partai dengan kursi terbesar di KIM, Partai Golkar memiliki kepentingan besar secara elektoral untuk mendapatkan efek ekor jas dari kontestasi Pilpres 2024.
“Kalau kita lihat dari berbagai temuan survei, elektabilitas Golkar saat ini merosot di posisi ketiga, tertinggal dari PDIP dan Gerindra,” ujarnya.
Baca Juga:1.661 Anak di Kota Gaza Meninggal Dunia Akibat Serangan Israel Sejak 7 OktoberPertemuan Gibran-AHY, SBY: Urusan Cawapres Kedaulatan dan Kewenangan Pak Prabowo
Menurutnya, Partai Golkar sebagai salah satu partai senior kini terlihat gagal dalam melakukan kaderisasi kepemimpinan. Amatan Bondhan, harusnya Golkar yang masih eksis sebagai partai papan atas lebih mengedepankan kader dari partai sendiri untuk menjadi capres ataupun cawapres.
“Sudah lama sekali Golkar tidak mengusung kader sendiri sebagai capres maupun cawapres. Padahal ini partai besar dan sudah punya pengalaman panjang,” katanya.
Golkar mendeklarasikan nama kader PDIP yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.