Sambangi Wong Kudus Rest Area KM102 Cipali, Relawan Ganjar Kaget karena Ditraktir Orang Tak Dikenal

Sambangi Wong Kudus Rest Area KM102 Cipali, Relawan Ganjar Kaget karena Ditraktir Orang Tak Dikenal
0 Komentar

KETUA Relawan Ganjar Pranowo (RGP) 2024 Heru Subagia bersama rombongan menyempatkan diri beristirahat di rest area Tol Cipali KM102 usai mendampingi pendaftaran capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD di KPU, Kamis (19/10).

Relawan Ganjar Pranowo (RGP) 2024 ini kembali ke Cirebon. “Kami berangkat pagi subuh ke Jakarta untuk mengawal Mas Ganjar. Khawatir terlambat dan macet di Jakarta. Alhamdulillah, malam ini sudah bisa pulang dan lelah yang bahagia karena acara pendaftaran capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD berjalan lancar. Kami ingin beristirahat dan pastinya lapar,” ujar Ketua Relawan Ganjar Pranowo (RGP) 2024 Heru Subagia sambil tersenyum, Kamis malam (19/10).

Masih mengenakan kemeja tegak lurus hitam putih dan kaos hitam  bergambar Ganjar Pranowo, Heru bersama rombongan menyempatkan diri untuk santap malam di Soto Kudus & Garang Asem-Wong Kudus Rest Area KM 102 Cipal

Baca Juga:Anak Korban Kasus Pembunuhan Ibu-Anak di Subang Ungkap Adanya KejanggalanPenasaran Siapa Cawapres Prabowo, Gerindra: Tidak Perlu Buru-buru, Kami Mau Menang Kok

Para relawan dengan sigap sibuk memilih menu dan beberapa hidangan di atas meja. Ada soto campur atau garang asem atau menu lainya. Soto campur nasi dipatok harga Rp 20 ribu, tersedia juga garang asem, ayam goreng dan pecel Madiun.

Soto Kudus & Garang Asem-Wong Kudus Rest Area KM 102 Cipali ini masuk di Group Wong Kudus Cabang. Dengan desain warung makan dengan bangunan joglo, dinding pakai bambu dan kursi branded Jepara, menjadikan ciri khas warung Kudus di beberapa lokasi rest area. Menu tradisional inilah membuat sebagian umumnya orang Jawa sengaja mampir untuk menikmati masakan soto kudus.

Soto Kudus & Garang Asem-Wong Kudus Rest Area KM 102 Cipali ini menjadi tempat istirahat sejenak yang nyaman bagi pengguna kendaraan menjadi penting, terlebih lagi jika di dalam rest area ada banyak sajian menu masakan tradisional, bisa menjadi rujukan kuliner di jalur Tol.

Perjalanan via tol memang lancar, namun beberapa ruas jalan ada perbaikan, maklum kondisi jalan kurang nyaman karena sedikit bergelombang, saat jadi penumpang di bagian belakang sedikit terasa saat driver melaju dengan cepat.

Biasanya para musafir enggan makan di rest area, dianggap mahal harga makanannya. Maklum mereka bayar sewa juga mahal belum lagi bahan baku juga harus dibeli diluar area jalan tol, yakni ke pasar terdekat dan keluar masuk tol untuk mengantarkan bahan bakunya.

0 Komentar