Sementara Prabowo tidak hadir dalam acara tersebut, meski sebelumnya dijadwalkan hadir. Namun apakah pernyataan Jokowi “orangnya enggak ada di sini” merupakan sinyal dukungannya ke Prabowo, tentu masih menjadi teka-teki.
Pengamat dari IndoPol Watch, Bondhan W menilai jika dalam Rakernas Projo dihadiri oleh Jokowi dan Gibran yang kemudian disikapi dengan deklarasi dukungan kepada Prabowo, tentu publik akan membacanya sendiri. Bahwasanya dukungan arah Jokowi kemungkinan memang mengarah ke Prabowo.
“Memang tidak secara terang-terangan, Jokowi akan memberikan dukungan atau endorse capres, tetapi langkah politik atau gerak gerik bisa dilihat dari langkah-langkah politik selama ini, khususnya loyalis relawan Jokowi selama ini yang mengikuti arah dan panduan Jokowi dalam langkah politik,” kata Bondhan saat dihubungi, Selasa (17/10).
Baca Juga:Kunjungan ke China, Jokowi Kantongi Kado Investasi Rp197,9 TriliunJika Benar Benjamin Netanyahu Undang Joe Biden ke Israel
Ia menuturkan, secara eksplisit sampai hari ini Jokowi memang belum memberikan dukungan kepada Prabowo maupun Ganjar. “Munculnya klaim-klaim politik bahwa diendorse Jokowi itu menjadi fenomena lumrah saja dalam politik praktis,” ujarnya.
Sementara, Ketua RGP2024 Heru Subagia yang dulu juga pernah menjadi pendukung militan Prabowo Subianto periode 2014 dan 2019 ini menilai, arah dukungan Projo terhadap Prabowo merupakan bentuk cawe-cawe yang diberikan Jokowi. Apalagi Jokowi di awal sudah bilang akan cawe-cawe dan menjadi konsekuensi dari pernyataan eks Wali Kota Solo itu.
“Bahwa yang kita lihat kemarin salah satu bentuk cawe-cawe Jokowi dengan kemudian memobilisasi relawannya untuk mendukung salah satu calon presiden di 2024,” kata Heru, Selasa (17/10)
Tentu saja, lanjut Heru, ini efeknya tidak hanya dari relawannya saja, tapi juga efek politis dan opini publik bahwa Jokowi mendukung Prabowo. Maka di sini jelas masalah kepentingan bukan hanya konsekuensi hubungan antara Jokowi dan PDIP semata. (*)