KESAKSIAN mencengangkan datang dari seorang korban tawanan Hamas yang berhasil selamat dari baku tembak dengan tentara Israel di Kibbutz Be’eri, dekat perbatasan Gaza pada 7 Oktober lalu.
Yasmin Porat merupakan seorang ibu berusia 40 tahun dan berkewarganegaraan Israel. Saat serangan Hamas meletus, dia dan kawannya bernama Tal Katz sedang menghadiri festival Nova.
Mengetahui pasukan Hamas mulai masuk ke wilayah Israel, Porat dan Katz melarikan diri dengan mobil ke Kibbutz Be’eri.
Baca Juga:Hakim Konstitusi MK Arif Hidayat Ungkap Keganjilan Putusan Kepala Daerah Bisa Jadi Capres-CawapresErick Thohir Atau Gibran, PAN Pilih Siapa?
Keduanya sempat bersembunyi di rumah suami istri bernama Adi dan Hadas Dagan. Namun tak lama tentara Hamas berhasil menangkap mereka dan membawanya ke rumah lain.
Berdasarkan kesaksian Porat, saat itu dirinya dan seluruh tawanan diperlakukan secara manusiawi oleh para pejuang Palestina.
“Mereka tidak melecehkan kami. Mereka memperlakukan kami dengan sangat manusiawi,” ungkapnya saat diwawancarai radio Kan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh The Electronic Intifada pada Senin (14/10).
Saat itu kondisinya sangat menakutkan, kata Porat, tetapi para pejuang Hamas berusaha menenangkan mereka dan memberikan minum.
Dia ingat saat salah satu tentara Hamas berbicara bahasa Ibrani mengatakan pada Porat: “Lihat saya baik-baik, kami tidak akan membunuhmu. Kami ingin membawa Anda ke Gaza. Kami tidak akan membunuhmu. Jadi tenanglah, kamu tidak akan mati.”
Porat juga bersaksi bahwa meskipun semua pejuang Palestina membawa senjata, dia tidak pernah melihat mereka menembak tawanan atau mengancam mereka dengan senjata.
Mereka bahkan dipersilakan berkumpul di luar ruangan, karena di dalam cuaca panas dan listrik sedang padam.
Baca Juga:Nama Gibran Santer Usai Putusan MK, Perkara Apa Dipanggil Hasto 18 Oktober?Usai Putusan MK, Gerindra Gelar Rapat Dewan Pembina, Bahas Gibran?
Saat itu Porat diminta Hamas menelepon tentara Israel agar datang. Dia diperintahkan untuk memberitahu bahwa tawanan berjumlah 40, padahal saat itu jumlahnya hanya belasan.
Setelah panggilan telepon diangkat, sekitar 28 tentara Hamas dan belasan tawanan Israel menunggu kedatangan tentara Israel.
Pasukan Israel memang benar datang, kata Porat, tetapi tanpa aba-aba mereka menembakkan peluru dari unit Israel yang mengejutkan para pejuang dan tawanan Israel.
“Kami berada di luar dan tiba-tiba ada tembakan peluru ke arah kami dari (unit Israel) YAMAM. Kami semua mulai berlari mencari perlindungan,” ungkap Porat.