“Sesar Cugenang dari korespondensi BMKG, kementerian dan lembaga terkait juga sudah disampaikan tapi kita belum confirmed satu suara,” kata Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN Bambang Sugiarto, di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (27/7).
BRIN mendasarkan pada pemantauan lapangan ke lima titik di empat desa di Cugenang, Cianjur, selama empat hari pekan lalu.
Di sana, tim peneliti melakukan pemetaan dugaan jalur sesar menggunakan dua perangkat deteksi, Geolistrik Multichanel Resistivity dan Ground Penetrating Radar, hingga kedalaman 50 meter.
Baca Juga:Dugaan Fahri Hamzah Panji Gumilang Bukan Produk Intelijen LokalBerikut Isi Lengkap Surat Mahasiswa Korban yang Terjerat Kabel Fiber Optik di Jaksel ke Jokowi dan Mahfud MD
Sejauh ini, kata dia, pihaknya belum menemukan indikasi sesar aktif. Menurutnya, Sesar Cugenang hingga kini belum ditemukan lantaran tidak ada data komprehensif dari patahan itu.
“Belum ditemukan [lokasi patahan]. Karena disebut ditemukan itu kalau data parameter sesar aktifnya sudah jelas, panjangnya di mana, titik koordinatnya di mana, lewati area mana, miringnya ke mana, kedalamannya berapa, itu yang sedang kita lakukan penelitian,” jelas dia.
Di samping itu, BRIN menemukan jalur patahan atau sesar baru sepanjang 35 meter di Kampung Rawacina, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur pada akhir Juli lalu.
Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Adrin Tohari menjelaskan patahan sesar temuan itu memiliki kedalaman sekitar 15 cm jika dilihat dari permukaan tanah.
Dengan rekahan ini, pihaknya meyakini temuan patahan tersebut dapat menyebabkan kerusakan bangunan cukup parah.
Tim peneliti belum bisa memastikan berapa panjang jalur rekahan tersebut karena tertutup reruntuhan puing rumah dan longsoran tanah akibat gempa.
Adrin dan tim peneliti akan melakukan pemetaan sesar di wilayah tersebut dengan menggunakan dua metode pengindraan bawah tanah yaitu dengan Geolistrik Multichanel Resistivity dan Ground Penetrating Radar.
Baca Juga:Panji Gumilang Tersangka Kasus Penistaan Agama, Mahfud MD: Sejak Dahulu Saya Sudah BilangIsu Pelanggaran Hak Asasi Manusia ke Prabowo Subianto Sudah Tidak Relevan
Kini, tim peneliti rekahan gempa di lima wilayah Cianjur BRIN masih berlangsung. Hasil riset ditargetkan rampung Desember 2023. (*)