Kematian Akseyna Ahad Dory (19), mahasiswa Universitas Indonesia yang ditemukan tewas di Danau Kenanga UI masih misteri.
Sudah delapan tahun kasus kematian misterius Akseyna belum juga terungkap, namun keluarga tidak menyerah untuk mencari keadilan.
Mahasiswa UI jurusan Biologi Fakultas Matematika dan IPA itu ditemukan meninggal dunia di Danau Kenanga, UI Depok, Jawa Barat, 26 Maret 2015.
Baca Juga:Siapa Kelompok Patriot Denmark Penggerak Aksi Pembakaran Al Quran?Menlu Turki: Islamofobia di Eropa Capai Tingkat Mengkhawatirkan
Saat pertama kali ditemukan, Akseyna diduga bunuh diri. Namun, belakangan polisi menyebut bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan.
Ayah Akseyna, Marsekal Pertama TNI (Purn) Mardoto menyatakan keluarga tidak akan menyerah dan tetap berusaha untuk menyikap tabir kematian putranya.
Menurut Mardoto pihaknya masih mendapat informasi dari netizen terkait kematian misterius Akseyna.
“Keluarga tidak pernah menyerah, tetap kumpulkan info dari netizen. Masih ada yang memberikan. Saya tetap berusaha sebisa mungkin dan seterusnya sampai (misteri kematian Akseyna) terbuka,” ujar Mardoto, Selasa (28/3/2023). Dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut Mardoto meminta kepolisian tidak setengah hati dalam melakukan penyelidikan kematian putranya.
Sebab selama delapan tahun ini perkembangan penyelidikan kasus kematian misterius Akseyna hanya jalan di tempat.
Kepolisian kesulitan mengungkap kasus tersebut lantaran kondisi tempat kematian korban sudah rusak akibat dimasuki orang yang tidak berkepentingan.
Baca Juga:Damri Pastikan Rute ke Bandara Kertajati, Berikut TarifnyaBatu Siluman Sebesar Bangunan 20 Lantai Melintasi Bumi, Astronom Tidak Sadar hingga 2 Hari
“(Progress kasusnya) memang masih jalan di tempat, masih me-report penyelidikan, tapi sudah menjadi atensi. Sudah bagus, sudah penyelidikan,” ujar Mardoto.
Berikut fakta-fakta kasus pembunuhan Akseyna:
- Banyak Batu di Dalam TasSejak awal polisi sebenarnya sudah menduga jika Ace, panggilan Akseyna, sebagai korban pembunuhan. Pasalnya di dalam tas Akseyna terdapat batu sebagai pemberat yang diduga untuk mencegah jenazah mengambang.
- Polisi Sempat Menduga Kasus Bunuh DiriJuru bicara Kepolisian Resor Depok Inspektur Dua Bagus Suwardi saat itu sempat mengatakan bahwa kematian Akseyna merupakan kejadian bunuh diri. “Berdasarkan bukti kemungkinan bunuh diri,” kata Bagus, 8 April 2015. Bukti yang dimaksud adalah temuan batu dalam tas Akseyna sebagai alat untuk menenggelamkan diri. Namun danau tempat jasad Akseyna terlalu dangkal. Akseyna ditemukan mengapung 1 meter dari tepi danau. Kedalaman air di titik itu hanya 1,5 meter, sedangkan tinggi Akseyna 1,7 meter.