Namun, karena ada beragam opini dan pandangan masyarakat, pihaknya bakal mengkaji ulang. Toh, kini ekskul itu belum resmi dibuka.
Selain itu, pihaknya juga tak memiliki peralatan. Sedangkan saat simulasi, semua alat yang dipakai merupakan milik pelatih asal Surakarta itu.
“Ya nanti dikaji ulang ya. Yang jelas kalau kegiatan kami semua ini kami laksanakan sesuai Undang-undang yang berlaku. Kami juga berada di bawah Kementerian Agama yang turut membimbing kami dalam melaksanakan kegiatan apapun,” lanjutnya.
Baca Juga:Keluarga Duga Kematian Bripda Ignatus Dwi Bukan Kelalaian Melainkan Pembunuhan BerencanaRamai Kisruh Zonasi PPDB 2023, Nadiem Makarim Pilih Bungkam
Awalnya, pemilihan ekskul air soft gun itu untuk melatih konsentrasi santri. Karena saat menghafal Al-Qur’an juga butuh konsentrasi yang sama.
“Kalau main air soft gun itu kan butuh konsentrasi. Nah, ini melatih santri untuk konsentrasi saat menghafal Al-Qur’an,” katanya. (*)