Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan bakal calon wakil presiden (Cawapres) Ganjar Pranowo sudah mengerucut menjadi 5 nama. Nama yang masuk adalah Menparekraf Sandiaga Uno hingga Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
“Sekarang sudah mengerucut 5 salah satunya Cak Imin,” kata Puan usai acara Harlah ke-25 PKB, Stadion Manahan, Solo, Minggu (23/7/2023).
Puan lantas menjabarkan 5 nama kandidat cawapres Gubernur Jateng itu. Puan menyebut nama Ketum PKB Muhaimin Iskandar hingga Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga:Begini Alasan Panji Gumilang Cabut Gugatannya ke Mahfud MDUGM Terjunkan 26 Mahasiswa KKN Periode 2 Tahun 2023 di Kabupaten Kuningan
“Pak Sandiaga, Pak Erick Thohir, Pak Andika, Mas AHY, Cak Imin,” ujarnya.
Puan merespons dengan positif daftar 5 kandidat itu. “10 nama (yang dulu), tapi sekarang sudah mengerucut ke 5 nama,” kata Puan.
Kriteria cawapres Ganjar
Ganjar Pranowo sebelumnya mengungkap kriteria bakal cawapresnya menjelang Pilpres 2024. Ganjar mengatakan sosok cawapresnya mesti satu visi, energik hingga tak memiliki agenda tersendiri.
“Kriteria harus satu nilai, satu visi, tidak boleh ada agenda sendiri sehingga presiden dan cawapres itu satu paket, dwi tunggal. Kalau itu sudah, maka harus punya semangat sama-sama untuk menjalankan perintah konstitusi dan undang-undang,” kata Ganjar dalam sambutan secara virtual di Acara IDE Conference, Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023).
Ganjar mengatakan sudah melakukan komunikasi dengan banyak pihak terkait cawapres. Meski demikian, ia mengingatkan cawapres mestilah satu visi menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
“Soal siapa kemudian, ada banyak sekali sekarang dilakukan komunikasi, tapi visi atau nilai itu harus dipunyai bersama. Kalau itu sudah, maka PR bersama melakukan percepatan pembangunan yang ada karena kita akan mengejar waktu 13 tahun ke depan untuk mencapai cita-cita yang diinginkan,” ujar Ganjar.
“Maka kemudian pasangan capres harus punya visi yang sama untuk menuju ke sana. Jika itu tidak, maka yang terjadi adalah tusuk-tusukan dari belakang dan itu tidak bagus untuk Indonesia,” sambungnya.
Baca Juga:Anak DN Aidit Jadi Pembicara di Acara Tahun Baru Islam 1556 H di Ponpes Al ZaytunUni Sovyet Biang Kerok Jepang Angkat Tangan di Perang Dunia II
Ganjar sepakat dengan pernyataan moderator di acara, jika posisi wapres nanti tak bisa hanya menjadi ban serep. Kedua pimpinan harus sama-sama melengkapi dalam tugas.
“Kita harapkan wapres orang yang energik, orang yang sevisi, orang bisa mengeksekusi beberapa pekerjaan tentu setelah mendapatkan keputusan atau sesuai janji politik. Setidaknya selalu di bawah perintah presidennya. Sehingga, seorang wapres mesti dioptimalkan fungsinya jangan dijadikan hanya sekedar ban serep,” kata Ganjar.