BHARADA Richard Eliezer (Bharada E) menceritakan detik-detik sebelum peristiwa penembakan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J). Richard mengaku diperintah mantan Kadiv Propam Mabes Polri Ferdy Sambo untuk menembak Yosua di rumah dinas Jl Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Richard awalnya diminta menemui Sambo. Richard mengatakan, Sambo mengaku kesal lantaran istrinya, Putri Candrawathi, dilecehkan oleh Yosua. Saat itu Ferdy Sambo meminta agar Richard yang menembak Yosua dengan dalih agar dapat melindungi semua orang.
Singkat cerita, Ferdy Sambo lalu menjelaskan skenario kepada Bharada E terkait rencana penembakan Yosua di rumah dinas Jl Duren Tiga. Richard bersama Putri Candrawathi, Yosua, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf pergi ke rumah dinas Ferdy Sambo.
Baca Juga:Kabareskrim Heran Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan Lepas Ismail Bolong: Kenapa kok Dilepas kalau Waktu Itu BenarTemuan Buku Mantra-Kemenyan Keluarga Kalideres, Bukti Ikut Sekte?
Saat itu Kuat Ma’ruf dan Putri Candrawathi terlebih dulu masuk ke rumah dinas Sambo. Kemudian Bharada E mengikuti dari belakang, sementara Ricky Rizal dan Yosua masih berada di luar.
Saat masuk ke dalam rumah, Bharada E melihat Kuat Ma’ruf mengantar tas Putri Candrawathi ke kamarnya. Richard lalu naik ke lantai dua, ia mengaku sangat takut dengan rencana penembakan Yosua itu, Richard juga sempat kembali berdoa sebelum peristiwa penembakan itu.
“Saya naik ke lantai dua, kan ada kamar terbuka, di pikiran saya aduh sudah mau terjadi penembakan, saya masuk ke kamar, saya berdoa lagi di kamar dengan doa yang sama juga Yang Mulia,” kata Richard dengan suara agak tercekat, saat bersaksi untuk terdakwa Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf, di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).
Tak lama kemudian, Richard mendengar suara Ferdy Sambo di bawah. Richard lalu turun ke bawah dan melihat Ferdy Sambo telah menggunakan sarung tangan berwarna hitam.
“Saya masih agak diam sedikit, nggak lama ada suara pak FS di bawah, ada suara FS di bawah, saya turun ke bawah, sampai di ujung tangga sudah ada pak FS, di situ dia sudah menggunakan sarung tangan karet warna hitam,” katanya.