ADA percakapan via ponsel yang menyedot perhatian di keluarga yang tewas semua di Kalideres, Jakarta Barat. Berikut adalah tujuh fakta chat penuh emosi di hape keluarga misterius itu.
Adanya chat penuh emosi negatif ini diungkap oleh Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi.
Sebagai informasi, empat orang sekeluarga yang tewas di Kalideres itu adalah Rudiyanto Gunawan (71) yang berstatus sebagai ayah, Renny Margaretha (68) yang berstatus ibu, Dian Febbyana (42) yang berstatus anak, dan adik Rudi atau Om bernama Budiyanto Gunawan (69).
Baca Juga:Tingkah Tak Lazim Budiyanto Gunawan Sebelum Ditemukan Tewas ‘Mengering’ di KalideresOtoritas Palestina Terkejut Tidak Ada Tanggapan Internasional Terhadap Teror dan Pelanggaran Biadab Pemukim Israel
Berikut adalah tujuh fakta chat satu arah penuh emosi negatif di HP keluarga Kalideres:
Sosok pengirim chat
Hengki Haryadi menyatakan pengirim chat penuh emosi negatif itu adalah perempuan. Dari empat orang tewas di Kalideres, ada dua perempuan. Namun tidak jelas betul perempuan yang mana yang dimaksud sebagai pengirim chat.
“Sepertinya (sosok pengirim) wanita,” kata Hengki Haryadi saat dihubungi, Selasa (22/11).
Dua perempuan dari empat orang yang tewas mengering di dalam rumah adalah Renny Margaretha (68) dan Dian Febbyana (42). Keduanya memiliki hubungan ibu dan anak.
Pakai bahasa Inggris
Chat penuh emosi tersebut menggunakan bahasa Inggris. Polisi menangkap kesan bahwa pengirim chat adalah orang berpendidikan.
“Kata-katanya sangat rapi, terlihat berpendidikan. Ada bahasa Inggris di sela-sela tulisan tersebut,” tutur Hengki.
Didalami tim forensik
Belum ada kesimpulan soal siapa pengirim pesan via ponsel tersebut. Pihak ahli forensik di kepolisian masih meneliti chat itu.
“Lagi dianalisis tim ahli dari psikologi forensik,” kata Hengki.
Dian Febbyana pernah chat Pak RT
Salah satu anggota keluarga itu, Dian Febbyana (42) yang merupakan putri dari Renny Margaretha pernah mengirim pesan ke Pak RT setempat, Asiung. Komunikasi ini dilakukan pada awal September.
Baca Juga:Permintaan Maaf Bharada E ke Penyidik Polres Jakses Terkait Keterangan Bohong Saat DiinterogasiKeberadaan Ponsel Brigadir J Belum Diketahui, Saksi Sebut Diserahkan ke Puslabfor Polri
Pada 5 September 2022, Asiung mendapati rumah sekeluarga tersebut gelap gulita. Asiung saat itu menghubungi Dian (42), salah satu korban tewas, menanyakan perihal lampu di rumahnya yang mati.
“Ada komunikasi tanggal 5 September sama si Dian. Saya tanya, ‘Dian, itu kok lampu gelap, kamu rumah sudah terjual?’. Dia jawab, ‘Belum, Om’. Jadi masih ada komunikasi,” ujar Asiung.