Isu Perang Rusia dan Ukraina memang menjadi perhatian pimpinan negara G20 maupun institusi internasional yang menjadi tamu dalam perhelatan KTT G20 Bali. Di hari pertama pertama puncak pelaksanaan KTT G20 2022 (15/11), residen European Council (Dewan Eropa), Charles Michel langsung menyinggung fenomena Perang Rusia-Ukraina dalam sebuah konferensi pers di sela-sela KTT G20.
Ia berujar, fenomena Perang Rusia-Ukraina yang menurutnya telah membawa berbagai persoalan global di bidang pangan dan energi.
“Satu-satunya cara terbaik untuk mengakhiri krisis pangan dan energi ialah Rusia mengakhiri perang yang tidak masuk akal dan menghormati Piagam Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB),” tutur Michel dalam konferensi pers Selasa pagi (15/11).
Baca Juga:Saat Lepas Landas, Pesawat Milik LATAM Tabrak Truk DamkarSosok Linda di Kasus Narkoba Irjen Teddy Minahasa, Pihak AKBP Doddy: ‘Cepu’
Perdana Menteri Britania Raya, Rishi Sunak mengungkapkan, pemimpin-pemimpin negara G20 mengkonfrontasi Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, yang mewakili Presiden Putin dalam acara puncak KTT G20 Bali atas tindakan Rusia dalam Perang Rusia-Ukraina.
Menurutnya Rishi, Rusia melakukan penyerangan indiskriminatif dengan menargetkan warga sipil sehingga menewaskan warga sipil dan menghancurkan infrastruktur sipil.
“Hal-hal seperti ini tidak akan terjadi jika Rusia tidak menginvasi Ukraina,” tutur Sunak dalam sebuah konferensi pers yang digelar pada hari terakhir KTT G20, Rabu (16/11).
Menlu Rusia pulang duluan pada Selasa malam
Menlu Rusia, Sergei Lavrov sendiri diketahui telah kembali ke negaranya pada Selasa (15/11) malam, sehari sebelum hari penutupan KTT G20 2022. Meski begitu, menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, kepulangan Menlu Rusia pada Selasa malam (15/11) tidak berarti bahwa Rusia tidak menjadi bagian dalam konsensus yang disepakati pada KTT G20 2022.
“(Kepulangan Menlu Rusia Selasa malam) tidak berarti dia tidak menjadi bagian dari hasil akhir ya, itu kan sudah dikonsensuskan,” tutur Faizasyah saat ditemui wartawan di sela-sela KTT G20 Bali, Rabu (16/11). (*)