KARYAWAN Twitter memutuskan untuk resign setelah mendapat ultimatum dari pemilik baru perusahaan media sosial itu, Elon Musk, yang mengatakan kerja ekstra keras atau mundur.
Mengutip CNN, mantan karyawan Twitter menuturkan akibat ultimatum tersebut resign massal alias eksodus terjadi di perusahaan tersebut.
Miliarder Elon Musk resmi jadi pemilik tunggal Twitter usai menuntaskan akuisisi senilai US$44 miliar (Rp683,3 triliun) pada Oktober kemarin.
Baca Juga:Banjir Besar Rendam 6 Kecamatan 15 Ribu Jiwa Terdampak di Sumatera UtaraPaman Jadi Tersangka, Wanda Hamidah Bikin Surat Terbuka ke Jokowi Minta Perlindungan
Begitu sukses menuntaskan akuisisi, menurut sumber, Musk memecat CEO Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal, dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde, sosok sentral di balik pemblokiran mantan Presiden AS Donald Trump.
Tak berhenti sampai di situ, The New York Times melaporkan Sean Edgett, penasihat umum, juga dipecat. Bloomberg turut melaporkan Chief Customer Officer Sarah Personette, yang sempat berkicau senang dengan akuisisi oleh Musk ini, senasib.
Lebih lanjut, dua hari lalu, Elon Musk juga memecat insinyur perangkat lunak Twitter Eric Frohnhoefer melalui sebuah cuitan. Langkah itu diambil kurang dari sebulan setelah Musk mengakuisisi perusahaan media sosial itu senilai US$44 miliar atau Rp680 triliun.
Melansir CNN Business, Rabu (16/11), Musk berselisih Frohnhoefer di Twitter yang berakhir dengan miliarder itu mencuitkan, “dia (Frohnhoefer) dipecat”.
Frohnhoefer pun mengonfirmasi bahwa dia kehilangan akses ke sistem internal Twitter.
Pemecatan terjadi setelah Frohnhoefer mencuitkan bukti yang menunjukkan bahwa Musk salah tentang klaimnya bahwa Twitter berjalan sangat lambat di berbagai negara.
Sementara, Frohnhoefer mengetahui pemecatannya itu ketika seorang teman mengirimkan cuitan Musk. Ia mengatakan bahwa bahkan tidak ada pihak Twitter yang menghubunginya mengenai pemecatan tersebut.
Baca Juga:Ferdy Sambo-Putri Candrawathi Titip Anak kepada ART hingga SekuritiFerdy Sambo Disebut Kenakan Seragam Lengkap Saat Kejadian Penembakan Brigadir J
Tak hanya Frohnhoefer, beberapa karyawan Twitter lainnya juga dipecat pada Selasa (15/11).
Hal itu diketahui dari email yang berisikan bahwa perilaku para karyawan tersebut telah melanggar kebijakan perusahaan.
Beberapa spekulasi muncul, upaya Musk dalam memecat para karyawan Twitter adalah reaksi terhadap komentar yang mereka buat di saluran internal Slack. Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir karyawan Twitter diketahui sangat jujur dalam mengkritik Musk di Slack perusahaan.