RUSIA menyatakan tentara Ukraina telah mengeksekusi lebih dari 10 tawanan, menuduh Kyiv melakukan kejahatan perang dan Barat mengabaikan mereka.
Kementerian pertahanan Rusia mengutip sebuah video yang beredar di media sosial Rusia yang katanya menunjukkan eksekusi tawanan perang Rusia.
“Pembunuhan brutal terhadap prajurit Rusia ini bukanlah yang pertama, atau satu-satunya kejahatan perang,” kata kementerian tersebut, dikutip Reuters, Sabtu (19/11/2022).
Baca Juga:Kim Chue-ae Putri Kim Jong Un Muncul di Depan UmumKronologi Perseteruan China-Kanada hingga Kemarahan Xi Jinping ke Justin Trudeau di KTT G20 Bali
“Ini adalah praktik umum di Angkatan Bersenjata Ukraina yang secara aktif didukung oleh rezim Kyiv dan secara terang-terangan diabaikan oleh pendukung Baratnya.”
Tidak ada tanggapan segera dari Kyiv, yang sebelumnya mengatakan akan menyelidiki dugaan pelanggaran oleh angkatan bersenjatanya. Ukraina juga telah berulang kali menuduh pasukan Presiden Vladimir Putin melakukan kejahatan perang, yang dibantah oleh Moskow.
Video tersebut menunjukkan apa yang tampak seperti tentara Rusia yang tergeletak di tanah di Makiivka, di wilayah Luhansk di Ukraina timur, setelah menyerah kepada orang-orang bersenjata dengan pita kuning di lengan mereka.
Kemudian tembakan otomatis terdengar dan video menunjukkan sekitar 12 mayat. Tidak jelas kapan video itu direkam atau siapa yang merekamnya.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan video itu menunjukkan “pembunuhan yang disengaja dan metodis terhadap lebih dari 10 tentara Rusia yang tidak bisa bergerak oleh tentara Ukraina yang merosot”.
Ia menambahkan bahwa video itu adalah tanda “sifat mengerikan” dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan rezimnya di Kyiv, serta mengatakan dia akan menjawab di hadapan pengadilan sejarah dan rakyat Rusia dan Ukraina.
Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan serius, mengatakan kemudian telah membuka kasus pidana eksekusi setidaknya 11 prajurit Rusia yang tidak bersenjata. Penyelidik bekerja untuk mengidentifikasi orang-orang yang merekam video tersebut.
Baca Juga:Beredar Video Saat Perdana Menteri Kanada Dimarahi Xi Jinping, Begini Penjelasan Justin TrudeauVolodymyr Zelensky Bertemu CIA
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan video itu adalah bukti lebih lanjut dari kejahatan neo-Nazi Ukraina dan pelanggaran mencolok Ukraina terhadap hukum kemanusiaan internasional, termasuk Konvensi Jenewa.
“Kami menuntut agar organisasi internasional mengutuk kejahatan mengerikan ini dan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadapnya,” katanya.
Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, Marta Hurtado, juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan pihaknya mengetahui video tersebut dan kami sedang memeriksanya.