“Kita perlu melakukan taktik yang lebih baik untuk bekerja sama dan berdiri kuat sehingga China tidak bisa lagi memainkan sudut pandang dan memecah belah kita satu sama lain.”
Buntut dari kerenggangan ini, Trudeau dan Xi tak bertemu secara formal di sela KTT G20 Bali. Sementara itu, Xi dan sejumlah pemimpin lainnya terang-terangan menggelar pertemuan resmi.
Saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Xi bahkan berbicara hingga tiga jam untuk membicarakan banyak hal.
Baca Juga:Beredar Video Saat Perdana Menteri Kanada Dimarahi Xi Jinping, Begini Penjelasan Justin TrudeauVolodymyr Zelensky Bertemu CIA
Karena tertutup, baik Kanada maupun China tak merilis pernyataan resmi sama sekali mengenai pembicaraan Trudeau dan Xi di sela KTT G20 itu.
Reuters melaporkan bahwa sumber itu membeberkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Trudeau menyampaikan “kekhawatiran serius” atas dugaan “campur tangan” China di Kanada.
Campur tangan itu diduga merujuk pada laporan media yang mengungkap pengakuan intelijen Kanada. Intelijen itu mencurigai China mencampuri urusan pemilu 2019 di Kanada.
Setelah laporan itu tersebar di berbagai media, Xi menumpahkan amarahnya ke Trudeau di sela KTT G20 di Bali.
Karena videonya ketika dimarahi tersebar, Trudeau akhirnya buka suara. Menurutnya, pemerintah Kanada tak pernah merilis secara resmi hasil pertemuannya dengan Xi. Meski demikian, Trudeau mengonfirmasi bahwa pertemuan itu terjadi.
“Kanada mempercayai warga negaranya dengan informasi mengenai perbincangan yang kami lakukan atas nama mereka sebagai pemerintah,” ujar Trudeau, seperti dikutip Reuters.
Trudeau mengakui bahwa tak semua perbincangan dengan kepala negara lainnya akan mudah. Ia pun menyinggung bahwa “sistem” di China dan Kanada memang berbeda.
“Tak selalu ada keterbukaan yang sama, seperti yang bisa dan harus dimiliki oleh seorang pemimpin demokratis,” katanya. (*)