MOBIL milik anggota keluarga yang tewas ‘mengering’ di Kalideres, Jakarta Barat, diketahui dijual oleh salah satu korban tewas, Budiyanto Gunawan (68), seharga Rp 160 juta. Lantas, apa hubungan mobil dijual dengan peristiwa tewasnya satu keluarga tersebut?
Pakar psikologi forensik lulusan UGM dan Universitas Melbourne, Reza Indragiri Amriel menilai penjualan mobil tersebut tidak bermasalah sebab kini uang tunai hasil jual mobil itu tengah ditelusuri pihak kepolisian.
“Berarti penjualannya tak bermasalah. Tinggal lagi uang hasil penjualannya,” kata Reza kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).
Baca Juga:Justin Trudeau Mengeluh Soal Dugaan Intervensi China, Xi Jinping: Semua yang Kita Diskusikan Bocor ke Surat Kabar, Itu Tidak PantasTerungkap Fakta Baru Kematian 4 Orang Sekeluarga di Kalideres
Persoalan muncul jika mobil yang dijual itu tanpa sepengetahuan satu keluarga yang tewas tersebut. Reza menilai hubungan dijual mobil tersebut dengan tewasnya satu keluarga itu hanya sebatas petunjuk.
“Tapi andaikan mobil itu dijual tanpa seizin keluarga, dan uangnya ada di si penjual, itu persoalan pidana yang lain atau mungkin perdata. Baru sebatas petunjuk ke kemungkinan si penjual telah menjahati keluarga tersebut terkait meninggalnya mereka,” ujarnya.
Reza memperkirakan kasus ini adalah homocide-suicide (pembunuhan-bunuh diri). Reza menjelaskan maksud homocide-suicide atas tewasnya satu keluarga di Kalideres.
“Pertama, bagian dalam rumah tetap rapi. Kedua, keluarga meminta agar PLN memutus aliran listrik ke rumah. Ketiga, tiga dari empat jenazah tergolong lansia dan memiliki masalah kesehatan,” ucapnya.
Terakhir, dalam penjelasan Reza, terkait pada keyakinan keluarga yang mempraktikkan kremasi, bahwa kematian adalah transformasi dari satu kehidupan ke kehidupan lain. Bunuh diri dinilai tidak absolut dipandang sebagai keburukan, sebagian di antaranya justru memiliki justifikasi moral.
“Keempat, ada keluarga mereka yang bilang bahwa jenazah akan dikremasi. Itu penanda tentang keyakinan mereka,” sebutnya.
Seperti diketahui, teka-teki mobil milik anggota keluarga yang tewas ‘mengering’ di Kalideres, Jakarta Barat, kini telah terungkap. Mobil itu dijual oleh salah satu korban tewas, Budiyanto Gunawan (68), seharga Rp 160 juta.
Baca Juga:Rudal Jatuh di Desa Przewodow: Polandia Salahkan Rusia, Amerika Serikat Sebut Ditembakkan oleh Pasukan UkrainaIstilah Tidak Lazim Dibuat oleh Penyelenggara seperti Pilar Negara, Potensi Penyelewengan Pengetahuan Tentang Pancasila
“Mobil jenis Brio dengan nomor polisi B-2601-BRK ini faktanya telah dijual langsung oleh Budyanto Gunawan pada 20 Januari 2022 kepada saudara R di showroom dengan harga Rp 160 juta,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce saat dihubungi, Rabu (16/11).