PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali pada Selasa (15/11). Jokowi membuka event internasional dalam kapasitasnya sebagai Presiden G20 tahun ini.
Puncak KTT G20 akan berlangsung hingga Rabu (16/11). Dalam pidato pembukaannya, Jokowi ingin pertemuan negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu bisa menghasilkan sesuatu yang konkret untuk membuat dunia lebih baik.
Ia pun mengajak para pemimpin negara-negara G20 untuk bekerja sama untuk pulih bersama dari krisis dan menjaga perdamaian dunia.
Baca Juga:Kemana Ganjar Pranowo di Panggung Forum G20? Tanggapi Pidato Jokowi, RGP2024: Anggota G20 Harus Bersikap AdilAset Indra Kenz Dirampas Negara, Korban Tidak Terima Putusan Hakim
Jokowi setidaknya menyoroti beberapa hal dari mulai krisis global termasuk perang dan krisis pangan, pandemi covid-19 dan ketersediaan pupuk.
Berikut pidato lengkap Jokowi dalam sambutannya:
Yang Mulia, Para Pemimpin, dengan ini saya nyatakan KTT G20 dibuka.
Selamat datang di Bali, selamat datang di indonesia, kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT G20, saya paham seluruh upaya yang luar biasa agar kita duduk bersama di ruangan ini.
Para pemimpin yang saya hormati, dunia sedang menghadapi tantangan luar biasa, krisis-krisis terjadi, pandemi covid-19 belum selesai, rivalitas terus menanjak, perang terjadi, dan dampak berbagai krisis tersebut adalah ketahanan pangan, energi dan keuangan sangat dirasakan dunia, terutama negara bekembang.
Masalah pupuk jangan disepelekan. Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga terjangkau, maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram.
Tingginya harga pangan saat ini dapat semakin buruk menjadi krisis tidak adanya pasokan pangan. Kelangkaan pupuk dapat mengakibatkan gagal panen di berbagai belahan dunia. 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi akan hadapi kondisi yang sangat serius. Selain itu, kita juga melihat tatanan dunia dan hukum internasional juga sedang diuji.
Hari ini mata dunia tertuju pada pertemuan kita. Apakah kita akan mencetak keberhasilan? Atau akan menambah satu lagi angka kegagalan? Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal.
Baca Juga:Indra Kenz di Balik Vonis 10 Tahun Penjara, Korban Rugi Rp 83.365.707.894Turki Melarang Liputan Media Tentang Pengeboman Istanbul
Sebagai presiden G20, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam, yang sangat lebar. Namun, keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika kita semua, tanpa terkecuali, berkomitmen, bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia.