“Selamat datang di Bali, selamat datang di Indonesia. Merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT G20. Saya sangat paham, perlu upaya yang luar biasa agar kita dapat duduk bersama di ruangan ini,” kata Jokowi.
Berikut poin-poin penting pidato Jokowi yang dirangkum delik.news saat membuka KTT G20 di Nusa Dua.
Hentikan Perang
Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung sejumlah konflik yang tengah terjadi di dunia meski tak menyebutkannya.
Baca Juga:Aset Indra Kenz Dirampas Negara, Korban Tidak Terima Putusan HakimIndra Kenz di Balik Vonis 10 Tahun Penjara, Korban Rugi Rp 83.365.707.894
Jokowi mengatakan sebagai negara demokrasi, Indonesia menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan, dan semangat yang sama harus ditunjukkan G20.
Menurut Jokowi, saat ini seluruh negara didesak harus mau berkolaborasi untuk menyelematkan dunia. Ia menganggap seluruh negara tanpa terkecuali memiliki tanggung jawab tidak hanya untuk warganya tapi juga masyarakat dunia.
“Bertanggung jawab berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten. Bertanggung jawab berarti menciptakan situasi win-win, bukan zero-sum,” ucap Jokowi.
“Bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak berakhir, dunia akan sulit bergerak maju. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi kita untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi sekarang dan generasi mendatang.”
Jokowi juga menegaskan jangan memecah-belah dunia.
“Kita tidak boleh membiarkan perang dingin baru terjadi di dunia,” kata Jokowi di depan Biden, Xi Jinping, hingga Erdogan.
G20 Harus Berhasil
Dalam pidatonya, Jokowi juga menyinggung krisis global yang semakin di depan mata jika negara-negara tidak mau mengambil langkah konkret bersama untuk mencegahnya.
Jokowi mengatakan dunia sedang mengalami tantangan yang luar biasa seperti krisis demi krisis terus terjadi. Ia memaparkan pandemi Covid-19 juga belum usai dan rivalitas antarnegara terutama adidaya terus menajam hingga perang terjadi.
Baca Juga:Turki Melarang Liputan Media Tentang Pengeboman IstanbulPertemuan Direktur CIA-Dinas Intelijen Asing Rusia, Apa yang Dibahas?
“Dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia terutama negara berkembang,” ucap Jokowi.
“Masalah pupuk jangan disepelekan. Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga terjangkau, maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram.