SEBUAH ledakan bom mengguncang jantung kota Istanbul pada hari Minggu yang menewaskan enam orang dan melukai 81 orang. Berdasarkan laporan terakhir, tempat itu kini sudah beraktivitas seperti biasa.
Furkan, seorang penjaga toko cokelat yang lokasinya tak jauh dari tempat pengeboman mengatakan, bom itu meledak ketika dia dan teman-temannya sedang merokok di dekat pintu.
“Sekitar pukul 16:20 [13:20 GMT] kami sedang merokok di dekat pintu,” katanya kepada Al Jazeera. “Tiba-tiba, ledakan itu terjadi. Kami tercengang. Itu adalah situasi yang menakutkan.”
Baca Juga:Angkatan Laut AS Temukan 70 Ton Komponen Bahan Bakar Rudal Tersembunyi di Kantong Pupuk dari IranInsiden Kecelakaan di China, Tesla Kehilangan Kendali
Menurut pejabat setempat, ledakan bom di Jalan Istiklal, Lapangan Beyoglu, Istanbul, jantung kota terbesar di Turki itu terjadi pada hari Minggu sekitar pukul 16:20 waktu setempat.
Rekaman video di media sosial memperlihatkan letusan api ketika ledakan keras terjadi. Peristiwa itu membuat pejalan kaki melarikan diri.
Ambulans langsung bergegas menuju lokasi kejadian yang dengan cepat ditutup oleh polisi. Di akhir pekan, daerah itu memang ramai dengan pembeli, turis dan keluarga.
Al Jazeera memberitakan, orang yang diduga memasang bom di bangku itu adalah wanita Suriah bernama Ahlam Albasir. Dia ditangkap di pinggiran Istanbul pada Senin pagi. Selain dia, ada 46 orang ditahan karena diduga terkait dengan serangan itu.
Berdasarkan keterangan Departemen Kepolisian Istanbul, wanita bernama Albasir itu mengaku punya hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah dilarang dan berafiliasi dengan Unit Pertahanan Rakyat (YPG).
Menurut polisi, selama interogasi, wanita itu mengaku telah dilatih oleh militan Kurdi sebagai petugas intelijen. Polisi mengatakan, wanita itu memasuki Turki secara ilegal lewat Suriah.
Berdasarkan gambar yang dibagikan pihak berwenang, tersangka itu diborgol dan memakai kaus ungu bertuliskan “New York”.
Baca Juga:Pidato Lengkap Jokowi Saat Sambutan Pembukaan KTT G20 di Bali: Recover Together, Recover StrongerKemana Ganjar Pranowo di Panggung Forum G20? Tanggapi Pidato Jokowi, RGP2024: Anggota G20 Harus Bersikap Adil
Kendati demikian, PKK dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) membantah telah bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Washington Post memberitakan, PKK mengklaim pemerintah telah menggunakan mereka sebagai dalih untuk bergerak melawan pasukan Kurdi di Suriah.
“Rakyat kami dan masyarakat demokratis tahu betul bahwa kami tidak terkait dengan insiden ini,” ungkap sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media Kurdi.