“Tidak ada kepentingan penting dan signifikan dalam KTT G20 Bali ,Vladimir Putin dan Elon Must Batal Datang”.
Petikan kesimpulan tersebut sebagai jawaban alasan batalnya kedua bintang tamu KTT G20 di Bali. Suatu negara sebagai upaya menjalankan politik luar negerinya wajib berpikir tentang bagaimana menciptakan dan mengejar kepentingan nasionalnya tercapai maksimal.
Batalnya Putin Sebagai Kepala Negara Super Power dan Elon Must Penguasa ekonomi tersebut semakin menambah keyakinan jika arah dan tujuan agenda KTTG20 akan semakin kabur dan tidak jelas. Memberikan gambaran anggota G20 tidak kuat dan kompak. Bahkan kelompok G20 akan terancam bubar paska KTT G20 Bali.
Baca Juga:Air Force One Mendarat di Bali, Joe Biden Disambut Tarian BaliJokowi: ASEAN Tidak Jadi Proxy Siapapun, Menjaga Hukum Internasional
Presiden Rusia Vladimir Putin dapat dipastikan membatalkan kedatangannya ke KTT G20 Bali. Kemenlu Rusia juga menyatakan bahwa Putin tidak hadir juga secara virtual. Artinya Putin meninggalkan total semua rangkaian agenda KTT G20.
Sementara berita kurang baik datang dari Elon Must. Sang pemilik Tesla Motor, SpaceX dan Twitter tersebut gagal memenuhi undangan sebagai Tamu VVIP dalam Forum B20 atau B20 Summit.
Dua orang super nyentrik di dunia ini terkonfirmasi secara pasti tidak bisa mengikuti acara dalam keseluruhan kegiatan KTTG20. Putin memastikan jika pembatalan terjadi karena masih banyak urusan domestik yang mengharuskan kehadirannya ,sementara Elon Must belum bisa terkonfirmasi alasan pembatalan.
Berita pembatalan Uji dinamis Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung yang sedianya akan dilakukan Presiden Jokowi dan Presiden China Xi Jinping(16/11) menambah deretan berita buruk menjelang pelaksanaan KTT G20 Bali.
Agenda KTT
Group G20 yang terdiri dari 20 negara berbagai benua akan dijadwalkan menggelar KTT G20 si Bali ,15-16 November 2022 di Bali Indonesia. Secara bersamaan ,Indonesia dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT sekaligus ditunjuk Presidensi G20.
Agenda KTT G20 membahas isu -isu multilateral berkaitan ekonomi dunia dan perdamaian dunia. Dua substansi pembahasan saling berkaitan dimana Krisis Perang Rusia -Ukraina melibatkan pihak berperang dan para pendukungnya kemudian perang yang sedang berlangsung memicu krisis multi dimensi.
Negosiasi Perdamaian Ditolak
Presiden Putin menolak keras perang Rusia -Ukraina dicampuri oleh pihak ketiga. Bagi putik ingin mempertegas legacy-nya sebagai negara Super Power. KTT G20 Bali (15-16 November 2022) tidak bisa dijadikan ajang politik bagi Amerika dan Sekutu Ukraina lainnya untuk menjatuhkan sanksi politik dan ekonomi .