KABAR mengejutkan datang dari Itaewon, Korea Selatan. Hampir dua minggu pascatragedi Itaewon yang mematikan 156 orang, seorang anggota kepolisian Yongsan, Korea Selatan ditemukan tewas di rumahnya di Seoul pada Jumat (11/11/2022).
Dari pemberitaan yang dirilis Yonhap, polisi itu diduga bunuh diri usai dikaitkan dengan tragedi Itaewon.
Kepolisian Yongsan adalah institusi yang bertanggung jawab atas tragedi Itaewon lantaran Itaewon merupakan daerah yang berada di bawah Distrik Yongsan.
Baca Juga:Ini Alasan Rusia Tarik Mundur di Wilayah KhersonApa Dampak Bagi Indonesia Jadi Presidensi G20?
Petugas dengan marga Jeong itu ditemukan meninggal dunia oleh keluarganya sekitar pukul 12.45 waktu setempat.
Jeong menjadi perhatian karena ia merupakan anggota polisi yang diduga mengemban tanggung jawab atas urusan intelijen di Kantor Polisi Yongsan saat tragedi Itaewon terjadi Sabtu (29/10/2022) lalu.
Diberitakan Reuters, Jeong diduga menghapus laporan intelijen internal yang memberikan peringatan terkait kemungkinan terjadi kecelakaan saat pesta Halloween berlangsung di Itaewon.
Jeong juga diduga menghilangkan bukti untuk menutupi ketidakbecusan dia saat menerima laporan.
Ia disebut menyalahgunakan wewenang setelah insiden tersebut.
Ia sebenarnya telah diskors dari tugas dan memutuskan berlibur sejak penyelidikan tragedi digelar.
Dia juga tidak dipanggil untuk dimintai keterangan.
Hingga kini, kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian Jeong. Yonhap melaporkan bahwa pihak berwenang tak menemukan catatan bunuh diri.
Namun, Jeong sempat dikabarkan menelepon beberapa rekannya. Dalam perbincangan itu, Jeong mengisyaratkan keinginan untuk bunuh diri.
Baca Juga:Fakta-fakta di Balik Tewasnya Satu Keluarga di Perumahan Citra Garden Satu ExtensionRagunya Kerabat Terkait Tewasnya 1 Keluarga 4 Orang di Perumahan Citra Garden Satu Extension
Korsel sendiri sedang terus menyelidiki tragedi Itaewon, termasuk terkait dugaan penghapusan dokumen pelaporan soal kerumunan di pesta Halloween tersebut.
Pada Senin (7/11/2022), seorang anggota parlemen sempat mengecam tersangka penghapusan dokumen laporan. Ia pun mendesak agar para tersangka segera ditangkap dan dihukum.
Dugaan ini terungkap ketika Komisaris Jenderal Polisi Nasional Korsel, Yoon Hee Keun, mengatakan bahwa kepala intelijen di stasiun Yongsan memerintahkan agar catatan terkait laporan keramaian dihapus.
Tragedi Itaewon terjadi pada 29 Oktober lalu. Insiden ini membuat warga geram terhadap polisi yang dianggap tak sigap menangani kerumunan sehingga mengakibatkan 156 orang meninggal dunia.
Pemerintah Seoul juga panen kecaman karena tak memiliki skema manajemen risiko terkait kerumunan besar yang tak terorganisir.