RUSIA memutuskan mundur dari wilayah yang sebelumnya berhasil dikuasainya. Hal ini menjadi dilema besar bagi Rusia karena pilihan sulit dan keputusan yang tidak main-main.
Sebanyak 115.000 warga sipil telah dievakuasi dari tepi kanan sungai di wilayah Kherson dalam beberapa hari terakhir.
Kemudian dilanjutkan dengan ditariknya pasukan untuk kemudian dipindahkan ke tepi kiri Dnieper dan mengambil posisi bertahan di sepanjang sungai.
Baca Juga:Apa Dampak Bagi Indonesia Jadi Presidensi G20?Fakta-fakta di Balik Tewasnya Satu Keluarga di Perumahan Citra Garden Satu Extension
Komandan Kelompok Pasukan Terpadu Rusia di Ukraina, Sergey Surovikin, yang selama ini memimpin perang, menyampaikan kesulitan yang dialami pasukannya di tengah deraan serangan berkelanjutan.
Kepada Menteri Pertahanan Sergey Shoigu, dia melaporkan bagaimana pasukan Kyiv membabi buta meluncurkan tembakannya ke arah jembatan dan dan lokasi penyeberangan sungai, hingga rusaknya bendungan Nova Kakhovka.
Dia juga membuat pernyataan di televisi bahwa pihaknya tidak mungkin lagi menjaga pasokan Kherson.
“Saya mengerti bahwa ini adalah keputusan yang sangat sulit, tetapi pada saat yang sama kami akan mempertahankan hal yang paling penting, yaitu kehidupan prajurit kami. Dan, secara umum, efektivitas tempur kelompok pasukan di tepi kanan, adalah sia-sia,” kata dia, seperti dikutip dari Reuters.
Dilaporkan bahwa jika rezim Kiev menggunakan debit air yang lebih besar dari waduk atau serangan roket yang lebih kuat ke bendungan Kakhovka, ini akan menciptakan aliran air yang membanjiri wilayah yang luas dan menyebabkan korban sipil.
Shoigu kemudian menyambut baik keputusan untuk mundur.
Ini adalah keputusan besar yang akan memiliki konsekuensi bagi citra Rusia.
Lalu, mengapa Kementerian Pertahanan Rusia mengambil langkah yang pada akhirnya dipandang oleh sebagian orang sebagai isyarat kekalahan?
Baca Juga:Ragunya Kerabat Terkait Tewasnya 1 Keluarga 4 Orang di Perumahan Citra Garden Satu ExtensionBerikut Penjelasan Kerabat Korban 1 Keluarga 4 Orang Tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension
Pakar militer Vladislav Shurygin menjelaskan, benteng di tepi kanan yang tidak dapat didukung dengan baik, adalah risiko besar.
Ukraina telah mengumpulkan cadangan yang cukup untuk melakukan serangan balasan di wilayah itu, sementara saat ini Rusia tidak memiliki cukup tentara yang ditempatkan di sana.
“Ukraina telah menggunakan sistem presisi tinggi yang tersedia untuk menghantam jembatan dan situs untuk menyeberang ke Wilayah Kherson di tepi kanan. Di bawah ini keadaan, kami tidak bisa lagi memasok atau mendukung tentara tanpa mengalami kerugian besar, sehingga para komandan tidak melihat gunanya berjuang untuk benteng kami di tepi kanan Dnieper,” kata dia, kepada Izvestia.