Ke-4 Menteri tersebut sebagai pihak yang sudah mendapatkan ijin untuk bertarung dipilpres 2024. Mereka sudah melakukan berbagai kegiatan dan promosi menuju Pilpres 2024. Dua diantarainya menteri menejabat sebagai Ketum Partai dan 2 Menteri tersebut sebagai profesional.
Jokowi kembali bermanuver dengan memberikan sinyal dukungan politik ke Prabowo Subianto. Akrobat politik Jokowi menyebabkan Prabowo harus kembali bertekuk lutut di depan Jokowi. Dalam acara HUT Perindo ,Senin (7/11/2022) Jokowi mengumbar janji dalam pernyataannya yang menyebutkan Pilpres2024 kelihatannya menjadi jatah untuk Ketua Umum Partai Girindra Prabowo Subianto.
Sang Menteri Pertahanan ini adalah rival Jokowi, 2 kali pertarungan Capres 2014-2019 dan 2019-2024.
Nilai tawar Prabowo semakin anjlok ketika Prabowo menerima tawaran Jokowi untuk masuk dan bergabung dalam koalisi pendukung Jokowi. Berakhir dengan hadiah posisi dua kementerian yakni Kementerian Pertahanan yang diberikan langsung Prabowo Subianto dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diberikan Sandiaga Uno.
Baca Juga:Pria Berompi Hitam, Dua Unit Gas Melon, Alat Penyembur Api Diamankan Usai Kebakaran Gedung Bappelitbang Kota BandungJMSI Beberkan Strategi Pembentukan Badan Ad Hoc Melalui Media Siber Dan Media Sosial di Rakor KPU Jawa Barat
Dengan merima jabatan tersebut, kekuatan Prabowo dan partai lumpuh . Secara politik dan harus mengakui bahwa Jokowi adalah atasannya. Prabowo kehilangan legitimasi publik sebagai pihak oposisi. Prabowo harus menyerah dan memangkas semua atribut oposisi dan harus menerima sebagai pegawai Jokowi yang siap menjalankan semua perintah tampa ada alasannya apa pun untuk menolaknya.
Visi Politik Jokowi
Jokowi sedang menciptakan kekuasaan politik eksternal diluar parpol. Kesadarannya sangat sigap dan tanggap bahwa Jokowi bukan DNA dari parpol dan sangat tidak memungkinkan menjadi ketua parpol . Jokowi sejak awal sebagai presiden dianggap sebagai petugas partai oleh Ketum partai. Ini sebagai kewajaran dan titah politik yang harus dijalankan sebagai pesuruh dan petugas partai.
Dua tahun menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia, tentunya Jokowi sangat merasakan bagaimana menjadi seorang petugas partai padahal Jokowi berstatus sebagai presiden.
Jokowi banyak belajar dari presiden sebelumnya terutama SBY. Belajar banyak bagaimana Susilo Bambang Yudoyono (SBY) membangun konsorsium politiknya dan juga dinasti politiknya dengan memanfaatkan infrastruktur pemerintahan selama menjabat.
SBY berhasil berdiri tegak paska lengsernya sebagai presiden 2 periode. Prestasi SBY adalah dapat mempertahankan membangun partai dan bisa menjadi kendaraannya menuju kursi presiden. SBY juga berhasil mempertahankan dan membina Partai Demokrat menjadi papan tengah dalam perhelatan politik nasional.