Penulis mengulas setidaknya ada dua isyarat dan pesan khusus dari pertemuan Ganjar dan Jokowi di istana. Pertama Jokowi memberikan isyarat dukungan politik secara penuh, bisa ditafsirkan jika Jokowi dan Ganjar sedang menunjukkan penguasaan teritorial politik yang bisa dikendalikan dari istana terlepas dari campur tangan elite /ketua partai.
Jokowi menggunakan istana sebagai pusat pengendalian segala misi dan strategi politiknya. Ketua Partai pun harus tunduk Jokowi ketika harus dipanggil dan merapat menuju istana negara. Istana tempat yang bentul-betul dipusatkan sebagai komando strategi Jokowi. di lain sisi istana dipakai sebagai simbol penguasaan pemerintah dan penuh negara dalam genggaman Jokowi.
Jokowi kembali mengambil hati dan simpati para pembantunya. Kali ini jatuh untuk para menteri yang berminat menjadi calon presiden. Jokowi memberikan dukungannya untuk para pembantunya maju sebagai capres dengan catatan khusus. Cara ini dipakai Jokowi sebagai bagian menamakan politik balas budi dan kemurahan hati Jokowi membagi-bagi peluang diraihnya kekuasaan.
Baca Juga:Pria Berompi Hitam, Dua Unit Gas Melon, Alat Penyembur Api Diamankan Usai Kebakaran Gedung Bappelitbang Kota BandungJMSI Beberkan Strategi Pembentukan Badan Ad Hoc Melalui Media Siber Dan Media Sosial di Rakor KPU Jawa Barat
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan menteri yang berminat menjadi capres tampa mundur dari jabatanya. Kemenangan Politik bagi para menteri untuk maju sebagai capres dijadikan isu seksi menarik bagi Jokowi. Isu ini menarik ketika relasi bisnis berkaitan kapitalisasi politik dalam ruangan jual beli/trade off wewenang dan kekuasaan. Sekali lagi Jokowi berhasil menjerat dan menciptakan jual beli dalam bentuk hutang budi produk aturan pembebasan pengunduran menteri ketika mengajukan diri sebagai capres seolah-olah dari hasil perjuangan Jokowi.
Jokowi mengarahkan kepada menterinya bahwa dialah atasannya yang sudah membuka pintu para pembantunya untuk bisa nyapres tampa harus pamit mundur dari jabatanya. Jokowi menunjukkan jabatan dan wewenang penuhnya membuka jalan bagi siapa pun menteri yang akan tampil di bursa capres 2024.
Setidaknya sudah ada 4 menteri yang berminat untuk mengajukan pencalonan diri sebagai presiden ditangan Jokowi. Penulis memprediksi jika 4 menteri yang sudah mendapatkan lampu hijau pencapresan tersebut adalah Menteri Koordinator Ekonomi Airlangga Hartato ,Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri BUMN Erich Thohir.