PERSIDANGAN kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua di rumah dinas Ferdy Sambo masih terus berlanjut. Kemarin misalnya, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang keterangan saksi untuk terdakwa Kuat Ma’ruf dan Bripka Ricky Rizal.
Beberapa orang yang dihadirkan sebagai saksi, di antaranya Bhayangkara Satu Prayogi, Daden Miftahul Haq, dan Adzan Romer selaku mantan ajudan Sambo serta asisten rumah tangga (ART), Susi.
Total ada 10 saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU). Mereka mayoritas adalah aide de camp (ADC) atau ajudan serta asisten rumah tangga.
Berikut kesaksian mereka dalam persidangan tersebut:
Kuat Ma’ruf titipkan dua pisau
Baca Juga:Ada Upaya Pembunuhan dari Pasukan Khusus AS, Inggris dan Ukrina, Vladimir Putin Tak Hadir di KTT G20 di Bali,Mobil Dinas Polisi Terlibat Tabrak Lari di Parepare, Terungkap Milik Polda Gorontalo
Prayogi mengaku mendapat titipan dua belah pisau dari Kuat di rumah dinas Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, pada 8 Juli 2022. Kuat meminta agar benda tajam itu diletakkan di dapur.
Sebelumnya, jaksa mendakwa Kuat membawa pisau dari rumah Sambo di Magelang ke rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling III, Jakarta Selatan.
Pisau itu pun masih disimpan Kuat di dalam tas selempangnya saat Sambo dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E mengeksekusi Brigadir Yosua di lantai satu rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga.
Kue ulang tahun pernikahan Sambo
Daden dan Yosua tak mengantarkan putra Sambo ke sekolah Taruna Nusantara pada 6 Juli 2022. Kala itu, keduanya harus membeli kue ulang tahun sekaligus nasi tumpeng pernikahan Sambo dan Putri Candrawathi saat di rumah Magelang.
“Saya tidak ikut mengantar. Saya bersama Yosua pergi ke tempat kue dan nasi tumoeng pada 6 Juli atas perintah Pak Ferdy Sambo,” kata Daden di hadapan majelis hakim.
Berbohong karena takut Sambo
Romer mengubah keterangan dalam persidangan kemarin. Dalam berita acara pemeriksaan (BAP), dia semua mengaku dilarang mengambil pistol oleh Sambo.
Namun ketika persidangan kemarin, Romer baru berani mengubah keterangannya. Sambo tidak melarang mantan ajudannya itu untuk mengambil senjata api yang jatuh.
Baca Juga:Keterangan Berubah-ubah, Adzan Romer Takut pada Ferdy Sambo untuk Bersaksi Jujur Terkait Kronologis dan Situasi Saat Pembunuhan Brigadir JAjudan Ferdy Sambo Sebut Nama Mantan Kapolri Idham Azis dalam Sidang Pembunuhan Brigadir J
Sambo sempat menjatuhkan senjata api pribadinya jenis Wilson Combat saat turun dari mobil dekat rumah dinasnya. Dia sudah terlebih dulu mengambil senjata tersebut.