BANYAK spekulasi liar pembahasan berkaitan pertemuan empat mata yang dilakukan Ganjar Pranowo dan Jokowi di Istana(7/11/22). Publik menebak jika pertemuan rahasia tersebut erat hubungan dengan isu-isu politik berkaitan Pilpres 2024. Kendati Ganjar menolak jika pertemuan dengan Presiden Jokowi tersebut tidak ada pembahasan khusus politik pencapresan dirinya atau pihak lain.
Tidak dipungkiri lagi, jika saat ini banyak elite politik mempunyai kebutuhan khusus dalam persiapan logistik dan jaringan yang menjadi kebutuhan politik menjelang kontestasi 2024. Dibutuhkan konsolidasi dan kerja politik riil untuk memantapkan langkah-langkah pilihan politiknya.
Penulis memberikan ulasan analisis jika kehadiran Ganjar di Istana bersama Jokowi Widodo sangat erat bersinggungan kedua tokoh ini untuk melakukan komunikasi politik secara intens.
Baca Juga:Megawati Soekarnoputri: Struktur PBB Saat Ini Sudah Tak Relevan Jawab Tantangan Geopolitik di Era ModernWSJ: Ajudan Biden Jalin Percakapan Rahasia dengan Staf Kremlin-Sekretaris Dewan Keamanan Rusia
Jabatan yang diembannya Jokowi sebagai presiden memudahkan aksesibilitas dalam menjalin kerja sama membangun dapur politik menjelang Pilpres 2024.Jokowi dapat memanggil siapa pun dalam waktu dan ruangan khusus dan tak terbatas.
Apa saja bangunan kerja sama politik Ganjar dan Jokowi?
Kita ketahui jika Ganjar dan Jokowi mempunyai kebutuhan khusus menjelang Pilpres 2024. Bagi Ganjar pilihannya maksimalnya adalah menjadi presiden dan atau menjadi wakilnya.
Sementara pilihan Jokowi sebagai pihak penentu/king maker dalam menentukan proses dialog dan membuat kesimpulan siapa yang akan dijadikan patron politiknya dalam waktu panjang. Wacana Jokowi dan juga perpanjangan jabatan sebagai presiden sudah tertutup rapat.
Jokowi sangat butuh mitra strategis jangka panjang untuk menanamkan investasi politik dalam bentuk pengaruh dan wewenangnya di setiap pemerintahan yang berkuasa dengan berakhirnya jabatan Presiden 2024.Banyak simpul politik paksa lengsernya Jokowi dari jabatan presiden.
Akan banyak prahara politik ,hukum dan sosial dari setiap pergantian presiden. Diasinilah letak ketakutan dan kekawatiran mendalam yang selalu dipikirkan dan dibayangkan kelak paska peletakan jabatan sebagai Presiden 2024.
Jokowi memandang Ganjar mempunyai banyak posisining untuk menjadi taruhan politik sebagai mitra dan keluarga inti membangun karter politik berkelanjutan.
Ganjar menurut pandangan Jokowi dapat dipercayainya lahir dan batin sebagai bagian mitra strategis politik yang bisa menjaga dan memadukan ide dan gagasannya secara bersamaan. Tidak heran publik menduga ada personifikasi yang berkembang jika Ganjar diframing sebagai penerus Jokowi .