SAKSI Daden Miftahul Haq mengungkapkan tiga senjata api yang selalu menjadi pegangan Ferdy Sambo saban harinya. Tiga senjata tersebut jenis pistol dengan peluru kaliber 45 milimeter (mm), dan 9 mm. Namun dikatakan Daden, tiga jenis senjata api tersebut, jarang digunakan selain untuk kompetisi tembak-menembak antaranggota Polri.
Hal tersebut dikatakan Daden saat kembali dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat (J) yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (8/7).
Daden adalah satu dari delapan ajudan Ferdy Sambo. Dalam sidang tersebut, kembali menghadirkan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sebagai terdakwa. Tiga senjata api pegangan Ferdy Sambo tersebut, Daden terangkan setelah hakim menanyakan tentang senjata api pegangan Ferdy Sambo.
Baca Juga:Keberadaan Ponsel Brigadir J Usai Penembakan di Rumah Ferdy Sambo Mulai TerkuakGudang Garam Terbakar di Unit 12, Pihak Manajemen: Tidak Pengaruhi Operasional Pabrik, Lokasi Kebakaran Area Penyimpanan Barang Penunjang
“Di dalam mobil terdakwa selalu ada senjata api?,” begitu tanya Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santosa kepada Daden.
Daden memastikan senjata api memang kerap ada di dalam mobil karena menjadi pegangan saban hari Ferdy Sambo. “Kalau senjata milik bapak, iya yang mulia,” ujar Daden.
Ia menerangkan, ada tiga jenis senjata api yang selalu dibawa oleh Ferdy Sambo. “Itu ada Wilson Combat dengan kaliber 45 mm, dan Cabot juga dengan kaliber 45 mm,” begitu terang Daden.
Untuk pistol Cabot, kata Daden, selalu berada di dalam kopel. Sedangkan satu pistol jenis lainnya, adalah Kimber. “Itu hanya ada di tas kecil saja yang mulia,” terang Daden.
Pistol kecil itu, menggunakan peluru 9 mm. Sedangkan untuk para ajudan, dikatakan Daden, pegangan senjata api berbeda-beda. Daden sendiri, dikatakan dia, seperti Bharada Richard Eliezer (RE) yang memegang Glock-17.
Beberapa ajudan lainnya, kata Daden, ada yang dibekali senjata pistol HS, ada juga yang memakai Sig Sauer. Adapun laras panjang, jenis MPX, dikatakan Daden, beberapa ajudan yang mengawal Ferdy Sambo juga ada. “Untuk laras panjang selalu ada di depan ajudan,” jelas Daden menambahkan.
Daden menerangkan, tiga pistol pegangan Ferdy Sambo itu tak selalu terisi. “Selama saya piket, saya tidak pernah melihat langsung senjata itu digunakan. Hanya saja saya mendapatkan informasi, itu digunakan saat lomba (menembak) di Korps Brimob, yang mulia,” begitu kata Daden.