PENGAMAT Politik dan Intelijen dari Indonesian Political Watch (IndoPol Watch), Bondhan W, mensinyalir pasca ikrar ‘Sumpah Relawan Dukung Total Ganjar Pranowo’ di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (28/10), 85 organ yang tergabung dalam relawan dukung total Ganjar Pranowo tercerai berai.
Atas sinyalemen tercerai berainya relawan Ganjar Pranowo, Bondhan lebih dalam bahwa relawan Ganjar Pranowo pada akhirnya tidak lebih merupakan kalkulasi politik prematur dengan menunjukkan dukungan di awal saat membangun relawan Ganjar Pranowo itu sendiri.
Disebutkan bahwa seorang relawan tidak akan terburu-buru memberikan dukungan karena menghindari mendukung “kuda” yang salah. Pasalnya, political endorsement bermakna kandidat yang didukung – baik dalam hal citra, visi, maupun program.
Baca Juga:Evakuasi Jenazah Brigadir J, Sopir Ambulans Bingung Bawa Jasad Yosua Dibawa ke IGDPemicu Penangkapan Pangeran Abdullah bin Faisal Al Saud oleh Arab Saudi
Seperti yang disebutkan Christian Fong, Neil Malhotra, dan Yotam Margalit dalam artikel Political Legacies: Understanding Their Significance to Contemporary Political Debates, Ganjar Pranowo sebagai politisi memiliki minat yang kuat dalam mengembangkan legacy (warisan) yang positif, luas, dan bertahan lama karena ingatan masyarakat tentang legacy itu memengaruhi perdebatan kebijakan di masa depan.
Bondhan mencontohkan saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa dirinya mengikuti keputusan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Dia juga menegaskan, tak pernah membentuk relawan. Di sisi lain, Ganjar Pranowo melarang adanya pihak yang mengatasnamakan relawan Ganjar justru membentur-benturkan isu dengan pihak lain ataupun partai politik. Bahkan disebutkan juga adanya pihak yang mengatasnamakan relawan Ganjar mencoba membenturkan Presiden Joko Widodo dengan PDI Perjuangan.
Pernyataan Ganjar Pranowo menimbulkan multitafsir di kalangan relawan dan sebagian masyarakat akan melihatnya sebagai sebuah kegagalan pilihan. Mungkin akan banyak yang mengkritik, “Kok begini pilihan relawan?”
Selain itu, fenomena rencana pembentukan Dewan Kopral yang digagas oleh Ketua relawan Ganjar Pranowo Mania Immanuel Ebenezer dapat menjadi pemicu perseteruan di antara para relawan.
“Ini membuktikan tidak adanya koordinasi relawan Ganjar Pranowo secara nasional. Mengingat relawan Ganjar Pranowo, organnya juga ada Jokowi Mania Nusantara (Joman) yang mendukung Ganjar daripada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani. Bahkan Ketum Joman menyematkan panggilan ‘the next Joko Widodo’ kepada Ganjar karena dinilai cocok untuk meneruskan kepemimpinan pasca-pemerintahan Jokowi,” ungkapnya kepada delik.news, Senin (7/11).