KETUA Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jawa Barat, Sony Fitrah Perizal dan Koordinator Bidang IT, Yusep Maulana menghadiri undangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat untuk menjadi pembicara dalam salah satu sesi Rapat Koordinasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pembentukan Badan Ad Hoc KPU Kabupaten/Kota di Jawa Barat Minggu, (6/11), malam.
Dalam kesempatan tersebut, JMSI Jabar memaparkan soal strategi pembentukan badan Ad Hoc melalui media siber dan media sosial.
Kepala Divisi SDM dan Litbang KPU Provinsi Jawa Barat, Undang Suryatna, menyambut hangat kehadiran utusan dari JMSI Jabar.
Baca Juga:Bokir Napi Narkoba Kabur 3 Hari dari Lapas Cipinang Berhasil DitangkapGanjar Pranowo Nyapres dan Skenario Politik Dua Kaki PDIP dari Kacamata RGP2024
Dalam sambutannya, Undang berharap agar materi yang disampaikan pihak JMSI Jabar bisa jadi masukan signifikan bagi KPU Jabar dan dari forum tersebut muncul solusi kongkrit yang bisa diterapkan di lapangan.
“MoU-nya sudah ada dari pusat, nanti bidang terkait akan menindaklanjuti seusai prosedur,” ujarnya.
Tiba saat penyampaian materi, dalam pengantarnya, Sony menyampaikan, sebagai garda terdepan penyelenggara pemilu, badan Ad Hoc penting untuk memastikan pemilu berjalan demokratis, jujur dan adil dengan prinsip Langsung, umum, bebas dan rahasia.
Ia meyakini pihak KPU Jabar sudah punya rencana yang matang dan sebagai mitra JMSI Jabar siap mendukung dengan segenap kemampuan yang dimiliki secara profesional.
“Pembentukan Badan Ad Hoc oleh KPU bukan hal baru. Tantangannya sudah bisa diidentifikasi dan rekan-rekan di KPU juga sudah tahu konsep untuk mengatasinya. Tinggal bagaimana membahas soal teknisnya,” kata Sony.
Ia menjelaskan, kesulitan merekrut anggota tim Ad Hoc dilapangan baik karena kurangnya minat masyarakat sudah dihadapi sejak periode sebelumnya. Selain itu, ujar Sony, ada daerah yang kekurangan sumber daya yang kompeten karena banyak faktor juga sudah ada sejak periode sebelumnya.
“Saya yakin rekan-rekan di KPU juga sudah melakukan pemetan soal itu. Tinggal bagaimana menentukan strategi yang tepat untuk mengatasinya. Baik dengan meningkatkan koordinasi dengan aparat kewilayahan maupun dengan mengintensifkan campaign dan edukasi dititik-titik tersebut,” tuturnya.
Baca Juga:Hanya Relawan Abal-Abal Yang Dukung Jokowi Kudeta Kursi Ketum PDI PerjuanganUsai Salat Magrib, Bokir Napi Narkoba Lapas Cipinang Kabur
Supaya efektif dan efesien, ujar Sony, penting dibuat strategi penggunaan media siber dan media sosial yang tepat . “ Itulah yang ditawarkan JMSI Jabar kepada rekan-rekan di KPU Jabar,” cetusnya.