“Sedangkan untuk koordinasi ke Polres Bontang, saya pernah memberikan bantuan sebesar Rp 200 juta pada bulan Agustus 2021 yang saya serahkan langsung,” kata pria yang juga menjabat Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kaltim tersebut.
“Dalam kegiatan pengepulan batu bara ilegal ini tidak ada perintah dari pimpinan. Melainkan atas inisiatif pribadi saya. Oleh karena itu, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas tindakan yang saya lakukan,” ucapnya.
Video Klarifikasi Permintaan Maaf
Tak lama setelah video itu viral, muncul video Ismail Bolong lainnya pada Sabtu (5/11) yang meminta maaf kepada Jenderal di Mabes Polri terkait pernyataan mengenai penyerahan uang tambang ilegal itu.
Baca Juga:Ekonomi Ambruk hingga Banyak Persoalan di Indonesia, Ini Resep Benny K HarmanKisah Tragis Keyla Putri Cantika yang Tewas di Tangan Ayah Kandungnya
Ismail mengatakan video awal yang viral itu direkam di sebuah hotel di Balikpapan sambil membaca sebuah naskah dan kondisinya di bawah tekanan.
Dia juga mengatakan tidak mengenal jenderal di Mabes yang dimaksud hingga tak ada penyerahan uang seperti yang disampaikan sebelumnya.
“Saya memohon maaf atas berita viral yang beredar. Saya klarifikasi bahwa berita itu tidak benar. Saya pastikan tidak pernah memberikan uang dan saya tidak kenal,” katanya.
Tanggapan Mahfud MD
Terkait video ini, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan sudah mengetahui video tersebut. Menurutnya video soal setoran ke Jenderal di Mabes Polri juga sudah dibantah oleh Ismail Bolong.
“Sudah dibantah sendiri oleh Ismail Bolong. Katanya sih waktu membuatnya Februari 2022 atas tekanan Hendra Kurniawan. Kemudian Juni dia minta pensiun dini dan dinyatakan pensiun per 1 Juli 2022,” kata Mahfud. (*)