BADAN Intelijen Negara (BIN) menepis kabar memberikan info kepada pengacara keluarga Brigadir Yosua (Brigadir J), Kamaruddin Simanjuntak. BIN menyebut tak pernah memberi informasi intelijen kepada sembarang pihak.
“Info intelijen BIN hanya ditujukan kepada single client yakni Presiden. Sehingga tidak benar adanya berita yang menyatakan bahwa BIN memberikan info kepada Kamaruddin sebagaimana dilansir di persidangan oleh pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak,” kata Jubir BIN Wawan Hari Purwanto kepada wartawan, Sabtu (5/11/2022), dilansir detikNews.
Disebutnya, BIN merupakan intelijen negara dan tak pernah bekerja untuk kepentingan lain. BIN juga disebutnya tidak pernah mengintervensi masalah hukum.
Baca Juga:Ismail Bolong, Mantan Polisi Jalani Usaha Tambang Ilegal di KaltimSederet Bantahan Menko Polhukam Mahfud MD Terkait Dalih Hary Tanoe Soal ASO
“BIN adalah intelijen negara bukan untuk kepentingan yang lain. BIN tidak intervensi dalam masalah yudikatif. Apa yang terjadi di persidangan adalah mutlak wilayah yudikatif. Itu menjadi kewenangan hakim untuk memutus, jaksa untuk menuntut dan pengacara untuk membela kliennya. BIN sama sekali tidak ikut campur,” jelas Wawan.
Klaim Kamaruddin Simanjuntak
Sebelumnya, dilansir detikNews, pengacara keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak, mengklaim dirinya melakukan investigasi mandiri usai mendapat kuasa dari keluarga Yosua. Dia mengaku mendapat informasi ada pertengkaran antara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sehari sebelum Yosua ditembak.
“Ada mereka di malam hari menginap di sana sehari sebelumnya ada pertengkaran antara Ferdy Sambo dan istrinya,” ujar Kamaruddin saat bersaksi di PN Jaksel, Selasa (25/10).
Kamaruddin mengaku informasi itu bersifat rahasia. Dia juga tidak mengungkap siapa sumber yang memberi informasi itu.
Menurut informasinya, pertengkaran antara Sambo dan Putri terjadi karena wanita lain. Kamaruddin mengatakan Yosua diduga memberi informasi tentang wanita itu ke Putri.
“Apakah spesifik pertengkaran karena apa?” tanya hakim.
“Karena wanita. Kaitannya adalah diduga almarhum sebagai pemberi informasi ke Bu Putri Candrawathi, bahwa si bapak ada wanitanya. Yang kami dapat sudah pisah rumah Ibu PC di Saguling dan bapak di Bangka,” jawab Kamaruddin.
Selain itu, Kamaruddin mengaku mendapat informasi tentang judi online. Namun, dia tidak mau membongkar kasus itu.
“Ada lagi informasi berupa judi online tapi tidak mau dibongkar karena masih aktif di instansi mereka. Sifatnya informasi intelijen, makanya kami investigasi. Dan mengandung kebenaran,” katanya.